Antibacterial Actifity of Etanol Extract From Leaves and Bark of Sapodilla (Manilkara zapota (L.) Van Royen)
Main Authors: | Octaviani, Melzi, Syafrina, Syafrina |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila
, 2018
|
Online Access: |
http://jifi.farmasi.univpancasila.ac.id/index.php/jifi/article/view/520 http://jifi.farmasi.univpancasila.ac.id/index.php/jifi/article/view/520/363 |
Daftar Isi:
- Sapodilla (Manilkara zapota (L.) van Royen) is a plant that grows in a tropical climate, fruit all year round and the distribution is in the widespread in Indonesia. The contents of secondary metabolites in the leaves and the bark sapodilla are flavonoids, phenols and saponins are known to inhibit the growth of bacteria. The purpose of this research is to know the antibacterial activity of ethanol extract leaves and bark Sapodilla against Staphylococcus aureus and Propionibacterium acnes bacteria. The study was performed by disc diffusion method with the varyation concentrations of ethanol extract from the leaves and bark with a concentration of 50%, 25%, 12.5%, 6.25% and 3.125% respectively and the positive control is clindamycin and the negative control is DMSO . The diameter of the inhibition zone formed on the ethanol extract test of the leaves sapodilla against Staphylococcus aureus and Propionibacterium acnes at a concentration of 50% was 14.18 ± 0.13 mm and 15.33 ± 0.25 mm, respectively. While the diameter of the inhibition zone formed on the ethanol extract test of the bark against Staphylococcus aureus and Propionibacterium acnes at a concentration of 50% was 14.22±0.15 mm and 18.30±0.23 mm, respectively. The results of the data statistical analysis using oneway ANOVA, it shown a significant difference (p < 0.05) between the variation of the concentration of the extract. The test results shown that the antibacterial activity ethanol extract of the leaves and bark of Sapodilla had activity for inhibit the growth of Staphylococcus aureus and Propionibacterium acnes bacteria.
- Sawo (Manilkara zapota (L.) van Royen) merupakan tanaman yang hidup di daerah tropis, berbuah sepanjang tahun dan penyebarannya cukup luas di Indonesia. Kandungan metabolit sekunder pada daun dan kulit batang sawo yaitu flavonoid, fenolik dan saponin yang diketahui mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas antibakteri dari ekstraketanol daun dan kulit batang sawo terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes. Penelitian ini dilakukan dengan metode difusi cakram dengan variasi konsentrasi ekstrak etanol daun dan kulit batang masing-masing dengan konsentrasi 50%, 25%, 12,5%, 6,25% dan 3,125%, serta kontrol positif klindamisin dan kontrol negatif DMSO. Diameter zona hambat yang terbentuk pada pengujian ekstrak etanol daun sawo terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes dengan konsentrasi 50% masing-masing adalah 14,18±0,13 mm dan 15,33±0,25 mm. Sedangkan diameter zona hambat yang terbentuk pada pengujian ekstrak etanol kulit batang sawo terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes dengan konsentrasi 50% masing-masing adalah 14,22±0,15 mm dan 18,30±0,23 mm. Hasil analisis data menggunakan statistik ANOVA satu arah menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (p<0,05) antara variasi konsentrasi ekstrak. Hasil pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun dan kulit batang sawo memiliki aktivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes.