Hubungan Wilayah Tempat Tinggal dengan Pemberian ASI Ekslusif pada Anak 0-5 Bulan di Indonesia (Analisis Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia) Tahun 2017

Main Authors: Karnila, Andi, Bantas, Krisnawati
Other Authors: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Department of Epidemiology, FoPH, UI , 2020
Online Access: http://journal.fkm.ui.ac.id/epid/article/view/3176
http://journal.fkm.ui.ac.id/epid/article/view/3176/pdf
http://journal.fkm.ui.ac.id/epid/article/downloadSuppFile/3176/1485
http://journal.fkm.ui.ac.id/epid/article/downloadSuppFile/3176/1486
Daftar Isi:
  • ASI ekslusif dapat mencegah morbiditas dan mortalitas pada anak. Wilayah tempat tinggal perkotaan dan pedesaan memiliki keterkaitan dengan praktek pemberian ASI ekslusif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara wilayah tempat tinggal dengan praktek pemberian ASI ekslusif pada anak 0-5 bulan di Indonesia. Desain studi penelitian yaitu cross sectional menggunakan data sekunder Survei Demografi Kesehatan Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan diseluruh provinsi di Indonesia. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari ASI ekslusif sebagai variabel dependen, wilayah tempat tinggal sebagai variabel independen dan variabel perancu yang terdiri dari umur ibu, pendidikan ibu, paritas, kondisi depresi ibu, status bekerja, status ekonomi, status pernikahan, inisiasi menyusui dini, jenis persalinan, tempat bersalin, antenatal care dan berat lahir anak. Teknik sampling menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 1.266. SPSS 16 digunakan sebagai software statistik pada penelitian. Data dianalisis menggunakan regresi logistik dan prevalence odds ratio. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi ASI ekslusif 67,1% dan 37,9% tidak ASI ekslusif. Prevalensi wilayah tempat tinggal pedesaan 53,5% dan perkotaan 46,5%. Terdapat hubungan wilayah tempat tinggal dengan pemberian ASI ekslusif POR 1,298 (95%CI 1,023 – 1,646). Ibu yang tinggal diperkotaan memiliki peluang yang lebih tinggi untuk tidak memberikan ASI ekslusif dibandingkan ibu yang tinggal dipedesaan, setelah dikontrol dengan variabel status bekerja, inisiasi menyusui dini dan status pernikahan.