TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH lKAN BADUT Amphiprion ocellaris PADA MEDIA BERSALINITAS RENDAH

Main Authors: Soewandhi, Muhammad, Waspodo, Saptono, Damayanti, Ayu Adhita
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Program Studi Budidaya Perairan , 2015
Online Access: http://jperairan.unram.ac.id/index.php/JP/article/view/62
http://jperairan.unram.ac.id/index.php/JP/article/view/62/63
Daftar Isi:
  • Ikan badut (Amphiprion ocel/aris) merupakan salah satu jenis ikan hias yang hidup di sekitaran kawasan terumbu karang dan anemon yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Untuk mengurangi aktivitas penangkapan ikan hias air laut dengan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan membawa implikasi terhadap upaya untuk mem­ produksi ikan hias air laut. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan budidaya adalah pemilihan lokasi. Secara geografis beberapa daerah di Indonesia memiliki perairan payau yang cukup memadai. Namun, banyaknya tambak yang kosong serta tidak produktif lagi dapat dijadikan altematif perluasan lokasi budidaya ikan hias di perairan payau. Namun, belum ada yang mencoba untuk membudidayakan ikan hias air laut di perairan payau. Hal ini dikarenakan kekhawatiran mereka akan ketahanan hidup dan perubahan wama yang terjadi akibat peruba­ han salinitas yang sering terjadi di perairan payau. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2014, di Balai Benih Ikan (BBI), Kelurahan Sayang- sayang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh salinitas terhadap tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan badut (A. ocellaris) pada salinitas rendah dan  mengetahui salinitas minimal untuk membudidayakan ikan badut (A. ocellaris). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari enam perlakuan dan tiga ulangan yaitu, salinitas 32 ppt, 29 ppt, 26 ppt, 23 ppt, 20 ppt dan salinitas 17 ppt. Hasil penelitian menggunakan analisis sidik ragam pada taraf nyata (a) 5% dan dilakukan uji beda nyata jujur (BNJ) menunjukan bahwa penggunaan salinitas rendah memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan panjang mutlak, berat mutlak dan tingkat kelangsungan hidup. Berdasarkan hasil tingkat kelangsungan hidup, panjang mutlak dan berat mutlak perlakuan dengan salinitas 32 ppt 29 ppt berbeda nyata dengan salinitas 26 ppt, 23 ppt, 20 ppt dan 17 ppt. Sedangkan pada salinitas 26 ppt, 23 ppt, dan 20 ppt berbeda nyata dengan salinitas 17 ppt. Sehingga dapat di simpulkan bahwa salinitas minimal ikan badut yang tidak mempengaruhi tingkat kelangsungan hidup, panjang mutlak dan berat mutlak adalah hingga salinitas 29 ppt.