PENGARUH KONSENTRASI ZOOSPORA TERHADAP PREVELENSI INFEKSI Saprolegnia spp. PADA lKAN NILA Oreochromis niloticus

Main Authors: Juniati, Kadek, Amir, Sadikin, Mukhlis, Alis
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Program Studi Budidaya Perairan , 2015
Online Access: http://jperairan.unram.ac.id/index.php/JP/article/view/57
http://jperairan.unram.ac.id/index.php/JP/article/view/57/68
Daftar Isi:
  • Penelitian  ini bertujuan  untuk mengetahui  pengaruh  konsentrasi  zoospora  Saprolegnia spp. terhadap  prevalensi infeksi Saprolegnia  spp. dan tingkat  kelangsungan   hidup ikan Nila (0.niloticus). Penelitian  dilaksanakan   pada bulan Agustus  sampai  September  2014 di Laboratorium   Mikrobiologi  Fakultas  Pertanian  dan Laboratorium   Bioekologi  Perairan  Program  Studi Budidaya  Perairan,  Universitas  Mataram.  Bagian  punggung  Benih  ikan Nila (berat rata-rata + SD = 9,9 + 1,2 g /ekor; n = 5) digores  menggunakan  skalpel kemudian   10 ekor ikan dimasukkan  ke dalam media 10 L air yang  telah  diinokulasi   dengan  zoospora  Saprolegnia  dengan  konsentrasi   berbeda  yaitu  0 sel/mL (kontrol),  102 se/mL, 103 sel/mL, 104 sel/mL,dan 105 sel/mL. Hewan uji dipelihara selama 14 hari dengan pemberian pakan secara ad libitum dan dilakukan  pergantian  air setiap tiga hari sebanyak  30% setiap tiga hari tanpa penambahan zoospora.  Hewan  uji yang mati selama  percobaan  diamati  secara mikroskopis   yang dilanjutkan  dengan  uji Postulat Koch  untuk  memastikan   isolat jamur  Saprolegnia yang  tumbuh.  Hasil  penelitian   menunjukkan   bahwa  perbedaan konsentrasi   zoospora  memberikan  pengaruh  yang berbeda  nyata (p<0,05)  terhadap  prevalensi   infeksi Saprolegnia pada Ikan Nila (0.niloticus) dimana  semakin  tinggi  konsentrasi  zoospora  maka rata-rata  tingkat  prevalensi  infeksi akan semakin  tinggi.  Prevalensi  infeksi Saprolegnia yang mencapai  minimal  50% diperoleh  pada konsentrasi  zoospora  105 sel/mLyaitu   73,2%. Tingkat  kelangsungan   hidup Ikan Nila selama  14 hari percobaan  menunjukkan   tidak berbeda  nyata terhadap  kontrol (p>0,05).  Parameter  kualitas air yang diukur  selama  14  hari percobaan  yaitu suhu 27, 1-28,5 0C, pH = 8, dan DO = 4 - 4,2 mgIL menunjukkan  dalam batas yang  dapat  ditolerir  oleh hewan  uji. Hasil penelitian   ini dapat  dijadikan  sebagai  informasi  dasar  untuk pengujian   lethal  dosis  (LD50%)  dan pengembangan  metode penanggulangan   penyakit  Saprolegnosis   seperti penggunaan  bakteri  kitinolitik  atau bahan alami anti jarnur