Pembentukan Karakter Positif Melalui Sholat Berjama'ah dengan Pembacaan Surah-Surah Tertentu (Telaah Pemahaman Pengasuh Asrama Putri Pondok Pesantren Nurul Ulum Kelurahan Bendo, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar)
Daftar Isi:
- Abstrak Penelitian dalam penulisan ini membahas tentang pembacaan surah-surah al-Qur’an saat sholat berjama’ah untuk membentuk karakter seseorang. Fenomena Living Qur’an ini terjadi di lingkungan asrama putri Pondok Pesantren Nurul Ulum Kota Blitar. Berawal dari kiat pengasuh membacakan surah-surah tertentu pada setiap sholah fardhu, yang tidak lain mempunyai maksud untuk membentuk karakter santri putri. Surah-surah tersebut adalah surah at-Ti>n (dibaca saat shalat shubuh), surah al-Kaus\ar (dibaca saat shalat dhuhur), surah al-‘As}r (dibaca saat shalat ‘ashar), surah an-Nas}r (dibaca saat shalat maghrib), surah al-Insyira>h} (dibaca saat shalat isya’), dan surah al-Ikhla>s} (dibaca di setiap rakaat kedua). penulisan ini difokuskan kepada pemahaman pengasuh terhadap surah-surah tersebut dan bagaimana filosofinya jika dikaitkan dengan lingkungan pondok pesantren. Kemudian meneliti kelanjutannya mengenai peran surah-surah tersebut dalam membentuk karakter santri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan hermeneutika. Teknis pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, kepustakaan, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisi deskripsi-eksplanasi, untuk memudahkan penjabaran dari pembahasan, mengetahui motivasi dan tujuan adanya pembacaan surah-surah tertentu dalam sholat berjama’ah di asrama putri Pondok Pesantren Nurul Ulum. Adapun hasil penelitian ini adalah Pertama, pengasuh mempunyai filosofis yang berbeda dengan para mufassir pada umumya mengenai surah-surah pilihan beliau. Beliau mengkaitkan dengan keadaan lingkungan pesantren dan karakter santri putri. Kedua, pembentukan karakter melalui sholat berjama’ah tersebut merupakan suatu do’a yang disampaikan pengasuh kepada Allah untuk memudahkan membentuk karakter santri. Meskipun demikian, masih perlu adanya penjelasan beliau secara langsung terhadap santri mengenai tujuan beliau tersebut. Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa pengasuh asrama putri mempunyai peran yang luar biasa untuk merubah karakter santri. Berusaha dan berdoa merupakan cara yang tepat untuk mempermudah seseorang mencapai cita-citanya. Jadi, pembacaan surah-surah tertentu saat sholat berjama’ah merupakan cara berdoa beliau. Beliau merangkai surah-surah tersebut sesuai dengan peta karakter yang beliau harapkan. Sedangkan usaha yang secara nyata adalah dengan menasehati para santri dalam berbagai kesempatan.