PEMETAAN DAN ANALISIS KOMPETENSI INTI PADA VALUE CHAIN KRE ALANG SEBAGAI PRODUK KHAS SUMBAWA

Main Author: Hudaningsih, Nurul
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat , 2019
Subjects:
Online Access: http://jurnal.uts.ac.id/index.php/Tambora/article/view/404
http://jurnal.uts.ac.id/index.php/Tambora/article/view/404/308
Daftar Isi:
  • Kre Alang is the unique fabric of Sumbawa which is the identity of the people of Sumbawa, West Nusa Tenggara. At present developments, Kre Alang is not only owned by Sumbawa residents. At present, the production of 1 sheet of Kre Alang requires more than 1 month. While the selling price of one sheet of Kre Alang is above 1.5 million rupiah. The high processing time and selling price is a challenge for Kre Alang UKM to meet the high demand. Product competitiveness is obtained through seeking the right strategy. To optimize the potential of UKM Kre Alang, it is necessary to formulate a development strategy that can eliminate the various obstacles faced. The strategic approach that will be used is value chain analysis, where in the value chain analysis it can be used as a strategic analysis tool used to better understand competitive advantage, where companies can increase value added and reduce costs so they can make businesses more competitive. Value chain analysis is carried out with 4 main stages, namely primary and secondary data collection relating to the actors of each value chain, activities carried out by actors in each value added value chain and the final value of each value chain. Based on the research that has been done, the results obtained in the form of value chain mapping consisting of the main actors are suppliers, craftsmen, wholesalers and retailers. Based on the value chain analysis, the core competency that can be the basis for the competitive advantage of Kre alang craftsmen in Sumbawa is the ability of the craftsmen in the weaving process which is not easily imitated by other weavers.
  • Kre Alang merupakan kain khas Sumbawa yang menjadi identitas bagi masyarakat Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Perkembangan saat ini, Kre Alang tidak hanya dimiliki oleh penduduk Sumbawa. Pada saat ini, produksi 1 lembar Kre Alang memerlukan waktu di atas 1 bulan. Sedangkan harga jual satu lembar Kre Alang di atas 1,5 juta rupiah. Waktu pengerjaan dan harga jual yang cukup tinggi ini menjadi tantangan bagi UKM Kre Alang untuk memenuhi permintaan yang tinggi. Daya saing produk didapatkan melalui pengupayaan strategi yang tepat. Untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki UKM Kre Alang perlu dilakukan suatu perumusan strategi pengembangan yang dapat mengeliminir berbagai kendala yang dihadapi. Pendekatan strategi yang akan dipakai adalah analisis value chain, dimana dalam analisis value chain dapat digunakan sebagai alat analisis stratejik yang digunakan untuk memahami secara lebih baik terhadap keunggulan kompetitif, dimana perusahaan dapat meningkatkan nilai tambah (value added) maupun penurunan biaya sehingga dapat membuat usaha lebih kompetitif. Analisis value chain dilakukan dengan 4 tahapan utama yaitu pengumpulan data primer dan sekunder berhubungan dengan pelaku setiap rantai nilai, aktivitas yang dilakukan oleh pelaku pada setiap rantai nilai nilai tambah dan nilai akhir setiap rantai nilai. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil berupa mapping value chain terdiri pelaku utama adalah supplier, pengrajin Kre alang, wholeseller dan retailer. Berdasarkan analisis value chain, kompetensi inti yang dapat menjadi dasar bagi keunggulan bersaing pengrajin Kre alang di Sumbawa adalah kemampuan para pengrajin dalam proses tenun yang tidak mudah untuk ditiru oleh penenun lain.