PARADIGMA PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM KERAGAMAN MAHASISWA NUSANTARA DI RUMAH SUSUN MAHASISWA (RUSUNAWA) UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWAThe diversity of students from various regions of Indonesia who live in dormitories of Student Flats (Rusunawa) Sumbawa

Main Author: Hakim, Lukmanul
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat , 2019
Subjects:
Online Access: http://jurnal.uts.ac.id/index.php/Tambora/article/view/257
http://jurnal.uts.ac.id/index.php/Tambora/article/view/257/205
Daftar Isi:
  • The diversity of students from various regions of Indonesia who live in dormitories of Student Flats (Rusunawa) Sumbawa University of Technology brings its own characteristics to many things. The diversity of tribes, customs, traditions, languages and religions allows distance between students. Efforts to find vision and mission in management require a universal view of these differences. That is, multicultural education is important as an effort to plant diversity. Multicultural education is needed to reduce horizontal conflicts between students or groups of residents due to differences in culture, ethnicity, customs, and religion (flow). The multicultural education paradigm, the principle in its programming is expected to bring an atmosphere of harmony and mutual respect between individuals in an atmosphere of mutual dependence and responsibility.
  • Keragaman mahasiswa dari berbagai daerah Indonesia yang tinggal  di asrama Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa) Universitas Teknologi Sumbawa membawa ciri khas tersendiri pada banyak hal. Keragaman suku, adat istiadat, tradisi, bahasa hingga agama memungkin terjadinya jarak antarmahasiswa. Upaya untuk menemukan visi dan misi dalam pengelolaan, diperlukan pandangan yang universal atas perbedaan-perbedaan tersebut. Hal itulah, pendidikan multikultural menjadi penting sebagai upaya penanaman akan keberagaman. Pendididikan multikultural diperlukan untuk mengurangi terjadinya konflik horizontal antara antarmahasiswa atau kelompok penghuni karena perbedaan budaya, etnis, adat istiadat, dan agama (aliran). Paradigma pendidikan multikultural, prinsip dalam pemerogramannya diharapkan membawa suasana keharmonisan dan rasa saling menghormati antarindividu dalam suasana saling ketergantungan dan penuh tanggung jawab.