Daftar Isi:
  • Penelitianinibertujuanuntukmenanggulangi anak putus sekolahmelalui pendidikan nonformal paket B berbasis pesantrendiKecamatanSukajaya. Penelitianini dilakukan pada bulanNovembersampaiDesember2015. Metode yang digunakandalampenelitianiniadalahmetodedeskriptifdengan pendekatan surveiuntukmendeskripsikan faktor utama penyebab lulusan sekolah dasar tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya,bagaimana jarak antara SDNegeridan SMP Negeri yangterdapat di Kecamatan Sukajayaserta program paket B berbasis pesantrenuntuk menanggulangi anak putus sekolah tersebut.Populasidalam penelitian ini adalah lulusan sekolah dasartahun ajaran 2014/2015yang tidak melanjutkandi Kecamatan Sukajayayaitu147 orangdengan jumlah sampel 55 orang, satuan petugas pendidikan1orang, kepala sekolah1 orangdan lulusan yang tidak melanjutkan 1 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner, wawancara dan pengamatan lapangan. Teknik analisispenelitian ini menggunakan analisis deskriptifberdasarkan3 faktor penyebab putus sekolah yaitu faktor ekonomi, sosial dan geografi,serta mengevaluasi lokasi SMP berdasarkan standar pelayanan minimal. Triangulasi sumberjuga dilakukan untukmembandingkan hasil kuisioner dan wawancara agarmendapatkan deskripsi yang lebih jelas. Sertabagaimanapenyelenggaraanpendidikan nonformal paket B berbasis pesantrensebagai solusi alternatif bagi anak putus sekolah.Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penanggulangan anak putus sekolah berdasarkan kondisi penyebabnya adalah dengan melalui pendidikan nonformal paket B berbasis pesantren.Sedangkan upaya yang dilakukan pemerintah kecamatan bekerjasama dengan dinas pendidikan sudah cukup baik, diantaranya tersedia SMP kelas jauh, SMP satu atap, program paket B dan program bantuan siswa miskin.Adapun faktor ekonomi dan jarak secara signifikan tidak menjadi hambatan.Dengan menganilisis jarak antara sekolah dasar dan SMP Negerimelalui Sistem Informasi Geografi dapat diketahui bahwa 7dari 8sekolah dasar yang didalamnya terdapat lulusan putus sekolah,berada dalam jangkauan jarak yang memenuhi standar pelayanan minimaldengan SMP Negeri berdasarkan peraturan pemerintah.Maka, sebagai solusi terhadap hambatan jarak sekolah,lembaga nonformal seperti pesantren perlu didorong agar menyelenggarakan pendidikan nonformal paket B bagi anak putus sekolahsebagai alternatif solusi penuntasan pendidikan dasar.