Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan penerapan Contextual Teaching And Learning (CTL) dalam pembelajaran bahasa di SD Negeri Inpres SangoKota Ternate Utara yang meliputi: 1)Bentuk aktivitas penerapan CTL dalam pembelajaran bahasa menggunakan bahasa daerahternate siswa kelas 1 SD Negeri Inpres Sango Kota Ternate Utara. 2)Bagaimana proses penerapan CTL dalam pembelajaran bahasa pada siswa kelas 1 SD Negeri Inpres Sango Kota Ternate Utara,dan 3) Faktor pendukung dan penghambat pembelajaran bahasa pada siswa kelas 1 SD Negeri Inpres Sango Kota Ternate Utara. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Inpres Sango yang berada di Jl. Batu Angus, Desa Sango , Kecamatan Kota Ternate Utara, Provinsi Maluku Utara.Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Inpres Sango yang berada di Jl. Batu Angus, Desa Sango , Kecamatan Kota Ternate Utara, Provinsi Maluku Utara.Penelitian dilaksanakan selama satu semester atau kurang lebih enam bulan, yaitu antara bulan Januari sampai dengan Juni 2015 Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan berperan serta, wawancara mendalam dan mengumpulkan berbagai dokumen terkait dengan pembelajaran bahasa dengan menggunakan bahasa daerah ternate Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan CTL dalam pembelajaran bahasa menggunakan bahsa daerah ternate pada siswa kelas 1 SD Negeri Inpres Sango Kota Ternate Utara belum berjalan sesuai dengan kaidah , baik pada bentuk aktivitas, maupun pada proses penerapannya. Guru masih kesulitan dalam penerapan CTL dalam pembelajaran bahasa. Faktor-faktor yang turut mempengaruhi penerapan pembelajaran bahasa adalah 1) penggunaan penenerapan, 2) situasi belajar, dan 3) karakteristik siswa. Ketiga faktor tersebut dapat menjadi pendukung dan dapat pula menjadi penghambat, tergantung pada bagaimana guru memanfaatkannya. Penelitian ini merekomendasikan bahwa untuk melakukan penerapan CTL dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru harus memahami komponen penerapan kontekstual. Agar kegiatan pembelajaran lebih bermakna guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang konprehensif tentang hal tersebut. Upaya untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman guru dapat dilakukan dengan kegiatan antara lain: 1) seminar, 2) lokakarya (workshop), 3) bimbingan teknis, dan 4) kegiatan pendampingan implementasi CTL.