Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi dengan dibuatnya Film Tanda Tanya oleh sutradara Hanung Bramantyo, yang kemudian menjadi film kontroversial. Pro dan kontra datang dari tokoh-tokoh keagamaan maupun organisasi-organisasi keagamaan, terkait dengan faham pluralisme yang dikonstruk secara terangterangan ke dalam film tersebut, bahkan cenderung vulgar, sedangkan pluralisme sendiri sedang mengalami kontroversi, apakah pluralisme diperbolehkan atau tidak. Dan juga, film ternyata bukan hanya dapat dijadikan media hiburan saja, melainkan dapat pula menjadi media persuasif yang efektif, sehingga menimbulkan kekhawatiran pada kelompok yang kontra dengan pluralisme. Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan dan menganalisis wacana pluralisme dalam Film Tanda Tanya. Penelitian ini menggunakan metodologi semiotika dimana penelitian dilakukan dengan meneliti srcipt dialog Film Tanda Tanya serta visual dari Film Tanda Tanya yang memiliki unsur-unsur pluralisme, dengan menganalisis instrumen-instrumen yang digunakan oleh hanung dalam mengkonstruksi konsep pluralismenya kedalam bentuk audio visual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Film Tanda Tanya merupakan film dengan konstruksi pluralisme, Film tersebut menggambarkan kesetaraan umat beragama dimana para masyarakatnya saling tolong menolong dalam acara keagamaan umat lain, menghargai keberagamaan Umat lain, dan kebebasan berpindah agama.