PENGGUNAAN NOVEL SEJARAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH (Studi Deskriptif Kuantitatif di 15 SMA Negeri DKI Jakarta)
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan novel sejarah sebagai sumber belajar di 15 SMA Negeri DKI Jakarta. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, terhitung bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2018 dengan jumlah populasi sebanyak 351 orang dan sampelnya diambil sebanyak 12% dari wilayah DKI Jakarta yaitu 43 orang dengan menggunakan teknik Proportional Random Sampling. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan teknik survei. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner penelitian kepada responden. Pemaparan hasil penelitian bersifat deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu mendeskripsikan data yang diperoleh dalam bentuk tabel atau diagram frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa guru sejarah sudah banyak mengetahui tentang novel sejarah. Meskipun begitu, novel sejarah belum cukup banyak digunakan oleh guru sejarah. Terdapat faktor atas sudah digunakan atau belum digunakannya novel sejarah sebagai sumber belajar. Faktor internal digunakannya novel sejarah oleh guru adalah secara pribadi guru berangkat dari hobi membaca buku fiksi terutama novel sejarah dan faktor eksternal digunakannya novel sejarah adalah guru merasa kurikulum dan lingkungan sekolah mendukung penggunaan sumber belajar yang bebas dan kreatif. Sementara, faktor internal tidak digunakannya novel sejarah oleh guru adalah guru tidak mengetahui tentang novel sejarah faktor eksternalnya adalah guru merasa anak didik cenderung tidak tertarik untuk membaca. Baik yang sudah menggunakan maupun belum menggunakan berpendapat bahwa perpustakaan di sekolah tidak cukup memadai untuk ketersediaan buku-buku cerita dan novel tentang sejarah. Adapun manfaat menggunakan novel sejarah adalah sebagai salah satu media pengembangan literasi dan dapat menjelaskan yang sifatnya imajinatif dan guru berminat menggunakan novel sejarah guna menunjang sisi afektif siswa.