Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan mana yang lebih baik antara strategi pembelajaran berpasangan dengan strategi pantul ke lantai terhadap hasil belajar servis bawah bola voli pada siswa kelas VII SMPN 177 Jakarta Selatan. Penelitian ini dilakukan di lapangan olahraga SMPN 177 Jakarta Selatan, . Penelitian ini dimulai pada tanggal 17 juli 2017 sampai dengan tanggal 14 Agustus 2017, dan jadwal pembelajaran setiap hari senin pukul 06.30 WIB hingga pukul WIB. Penelitian ini di laksanakan sebanyak 4 kali pertemuan dengan menggunakan strategi eksperimen dan dengan jumlah populasi 60 anak di dalam kelas VII 1 Dan VII 2 di SMPN 177 Jakarta Selatan. Tetapi hanya 40 sampel yang diambil dalam penelitian ini, cara pemilihan sampel dengan merandom atau mengacak dengan nomer undian yang diambil siswa ,dan Sampel kemudian melakukan tes awal servis bawah bola voli. Setelah itu dibagi menjadi 2 kelompok A dan B, Dengan cara Genap dan Ganjil. Maka mendapatkan kelompok ganjil A1 menggunakan strategi berpasangan sedangkan kelompok genap A2 menggunakan strategi Pantul ke Lantai. Yang mana kelompok A1 terdiri dari 20 siswa/i yang menggunakan strategi berpasangan, sedangkan kelompok A2 terdiri dari 20 siswa/i menggunakan strategi pantul ke lantai. Setelah pembagian kelompok selesai maka mulai memberikan perlakuan kepada masing-masing kelompok sebanyak 4 kali pertemuan dan setelah itu diadakan tes akhir atau pengambilan data akhir. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa data uji “t” dimulai dengan menghitung thitung untuk dibandingkan dengan ttabel pada taraf signifikan = 0,05. Hasil analisa data adalah sebagai berikut 1. Kelompok strategi berpasangan memperoleh rata-rata awal 25,6 dan rata-rata akhir 30,3 . Standar deviasi awal 1,68 dan standar deviasi akhir 2,05 , t hitung sebesar 24,7 dan t tabel 2,09. Sehingga terjadi peningkatan dalam strategi Berpasangan. 2. Kelompok strategi Pantul ke lantai memperoleh rata-rata awal 26,1 dan rata-rata akhir 31,95. Standar deviasi awal 1,81 dan standar deviasi akhir 2,15 , t hitung sebesar 30,78 dan t tabel 2,09. Sehingga terjadi peningkatan dalam strategi Pantul lantai.. Kedua kelompok ini memperoleh nilai standar eror perbedaan mean 1,74, lalu t hitung sebesar 2,5 dan nilai t tabel 2,020 dengan taraf signifikan =0,05 , sehinga thitung lebih besar dari ttabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi pantul lantai lebih efektif dari pada strategi berpasangan dalam meningkatkan hasil belajar servis bawah bola voli pada siswa kelas VII di SMPN 177 Jakarta selatan.