PEMERINTAHAN DARURAT KARESIDENAN PEKALONGAN DALAM MENYELAMATKAN REPUBLIK INDONESIA, 1947 -1949

Main Author: Muhammad Alfian Ar Rasyid, .
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unj.ac.id/1564/1/Muhammad%20Alfian%20Ar%20Rasyid.pdf
http://repository.unj.ac.id/1564/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perjuangan di Karesidenan yang ada di Indonesia dalam Agresi Militer Belanda yakni Karesidenan Pekalongan yang ada di Jawa Tengah, yang meliputi wilayah Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal dan Brebes. Peneliti menekankan fokus penelitian pada bagaimana perlawanan Karesidenan Pekalongan dalam Agresi Militer Belanda I dan II saat situasi bangsa Indonesia baru merdeka. Beberapa peristiwa dan masalah di Karesidenan Pekalongan yang terjadi pasca Kemerdekaan seringkali menimbulkan perpecahan di dalam wilayah Karesidenan Pekalongan, terbukti dengan adanya Peristiwa Revolusi Sosial “Tiga Daerah” dan Agresi Militer Belanda yang melanda wilayah Ini menyebabkan Perpecahan di Karesidenan Pekalongan. Di Karesidenan Pekalongan, proklamasi membawa dua arah angin yang berbeda, di satu sisi rakyat menanggapinya dengan penuh kegembiraan terutama di kalangan nasionalis namun di sisi lain disambut kebingungan oleh kalangan elite birokrasi. Akhirnya Proklamasi melahirkan dilema bagi para pejabat setempat dalam menentukan sikap terhadap pejabat sipil dan militer yang masih berkuasa di karesidenan Pekalongan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses Perlawanan di Karesidenan Pekalongan dibagi kedalam beberapa tahapan, yakni Tahapan pertama yaitu tahapan perlawanan saat Agresi Militer Belanda I pada tanggal 25 Juli – 2 Agustus tahun 1947. Tahapan selanjutnya ialah tahapan Pindahnya Pusat Pemerintahan Karesidenan Pekalongan pada 3 Agustus tahun 1947. Pada tahap selanjutnya dapat disebut dengan tahapan tantangan, karena di sekitar tahun ini Pemerintahan Karesidenan Pekalongan harus Menjalankan Pemerintahannya di wilayah lain serta menghadapi pasukan Belanda saat Agresi Militer Belanda II pada 15 Agustus 1947 sampai 20 Desember 1948. Tahap selanjutnya dapat dikatakan tahapan Akhir, yakni antara 21 Desember 1948 hingga tahum 1949an, di mana pasukan Indonesia dapat Mengusir Pasukan Belanda yang menyebabkan kembalinya wilayah Indonesia termasuk Karesidenan Pekalongan.