AKULTURASI BUDAYA TIONGHOA DENGAN BUDAYA SUNDA PADA PERAYAAN CAP GO MEH
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang akulturasi yang terjadi dalam sebuah perayaan Cap Go Meh yang merupakan perayaan milik etnis Tionghoa di sebuah kawasan Chinatown atau Jalan Suryekencana yang ada di Bogor. Peneliti memaparkan bagaimana berjalanya proses akulturasi yang dimulai dari interaksi sosial sejak kedatangan etnis Tionghoa ke tanah Sunda dari masa ke masa yang mengahasilkan unsur-unsur akulturasi yang kental dan menciptakan suatu kearifan lokal Cap Go Meh di kawasan tersebut. Metodologi yang digunakan ialah dengan pendekatan kualitatif agar mendapatkan data yang lebih mendalam dengan menggali informasi kepada informan penelitian. Sumber data yang diperoleh adalah dengan menggunakan hasil wawancara, observasi, studi pustaka. Data-data yang telah terkumpul kemudian diolah kembali oleh peneliti sebelum menjadi tulisan skripsi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang akulturasi yang terjadi dalam sebuah perayaan Cap Go Meh yang merupakan perayaan miliketnis Tionghoa di sebuah kawasan Chinatown atau Jalan Suryekencana yang ada di Bogor. Peneliti memaparkan bagaimana berjalanya proses akulturasi yang dimulai dari interaksi sosial sejak kedatangan etnis Tionghoa ke tanah Sunda dari masa ke masa yang mengahasilkan unsur-unsur akulturasi yang kental dan menciptakan suatu kearifan lokal Cap Go Meh di kawasan tersebut. Metodologi yang digunakan ialah dengan pendekatan kualitatif agar mendapatkan data yang lebih mendalam dengan menggali informasi kepada informan penelitian. Sumber data yang diperoleh adalah dengan menggunakan hasil wawancara, observasi, studi pustaka. Data-data yang telah terkumpul kemudian diolah kembali oleh peneliti sebelum menjadi tulisan skripsi. Penelitian didasarkan pada fenomena interaksi sosial yang menyebabkan kehidupan masyarakat lebih beragan dan harmonis. Ketika menjalankan kehidupan sosial maka kelompok masyarakat dihadapkan pada karakteristik kelompok yang berbeda, terutama mengenai kebudayaan. Lambat laun kemudian terjadi suatu proses akulturasi yang kental antara etnis Tionghoa dan Sunda. Disimpulkan beberapa hal mengenai penelitian, Pertama, yaitu akulturasi budaya yang terdapat dalam suatu perayaan menghasilkan kearifan lokal yang memberikan dampak positif bagi banyak pihak. Kedua, kebudayaan Tionghoa sebagai kebudayaan pendatang dan Sunda sebagai kebudayan pribumi dapat menyatu dengan adanya sikap saling keterbukaan dan toleransi diantara keduanya. Ketiga, interaksi sosial yang terjadi antara masyarakat di kawasan Chinatown menghasilkan nilai akulturasi bukan hanya pada perayan Cap Go Meh tetapi juga menghasilkan simbol sebagai ikon di kawasan tersebut didasarkan pada fenomena interaksi sosial yang menyebabkan kehidupan masyarakat lebih beragam dan harmonis. Ketika menjalankan kehidupan sosial maka kelompok masyarakat dihadapkan pada karakteristik kelompok yang berbeda, terutama mengenai kebudayaan. Lambat laun kemudian terjadi suatu proses akulturasi yang kental antara etnis Tionghoa dan Sunda. Disimpulkan beberapa hal mengenai penelitian, Pertama, yaitu akulturasi budaya yang terdapat dalam suatu perayaan menghasilkan kearifan lokal yang memberikan dampak positif bagi banyak pihak. Kedua, kebudayaan Tionghoa sebagai kebudayan pendatang dan Sunda sebagai kebudayan pribumi dapat menyatu dengan adanya sikap saling keterbukaan dan toleransi diantara keduanya. Ketiga, interaksi sosial yang terjadi antara masyarakat di kawasan Chinatown menghasilkan nilai akulturasi bukan hanya pada perayan Cap Go Meh tetapi juga menghasilkan simbol sebagai ikon di kawasan tersebut.