Daftar Isi:
  • Artikel ini mendeskripsikan budaya sedekah bumi di Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Pada umumnya, ritual tersebut melekat pada masyarakat agraris di wilayah pedesaan Jawa. Uniknya, budaya tersebut tampil pada masyarakat kota Jakarta yang khas dengan masyarakat industri yang berbudaya modern, rasionalistis, individualis, dan materialistis. Penelitian ini penting dilakukan guna menggali budaya lokal masyarakat Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian adalah masyarakat Pondok Ranggon. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Hajat Bumi Kramat Ganceng merupakan bentuk sinkretisme Islam dengan budaya lokal. Bentuk sinkretis dapat dilihat dari keseluruhan rangkaian acara yang terdiri dari dua prosesi, yaitu adat dan agama. Dinamika sejarah kepercayaan masyarakat Pondok Ranggon turut mempengaruhi intepretasi dan pemaknaan simbolik masyarakat terhadap ritual tersebut. Hajat Bumi Kramat Ganceng hadir sebagai bentuk integratif yang efektif dari struktur sosial yang mengandaikan ikatan primer antar keluarga sebagai keakraban pemukiman. Sebagai hasil interseksi identitas agama dan budaya, ritual tersebut tetap menjunjung local geniusdengan tetap menampilkan ciri khas masyarakat Pondok Ranggon yang memiliki dua budaya, yaitu Sunda dan Betawi.