SEJARAH PENGELOLAAN TIMAH DAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TAMBANG TIMAH DI BANGKA BELITUNG
Main Author: | Gusnelly, Gusnelly |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Balai Pelestarian nilai budaya Daerah Istimewa Yogyakarta
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://patrawidya.kemdikbud.go.id/index.php/patrawidya/article/view/57 http://patrawidya.kemdikbud.go.id/index.php/patrawidya/article/view/57/47 |
Daftar Isi:
- Secara historis penguasaan dan ekplorasi atas tambang timah di Kepulauan Bangka Belitung dibedakan dalam dua periode pengelolaan yaitu pertama dilakukan di masa pemerintah jajahan Belanda dan kedua di era kemerdekaan. Masa pengelolaan pemerintah jajahan Belanda, eksplorasi timah pulau Bangka dilakukan oleh pemerintah Belanda melalui Kesultanan Palembang. Setelah lepas dari kekuasaan Belanda, pengelolaannya dilakukan oleh Negara Republik Indonesia dengan membentuk Perusahaan Negara (PN), berubah menjadi PT Tambang Timah (Persero) yang berkantor pusat di Jakarta. Sejarah dari perjalanan penguasaan tambang timah di Pulau Bangka Belitung minus keterlibatan masyarakat lokal di dalamnya. Ketika Reformasi berlangsung disertai dengan berlakunya otonomi daerah, penguasaan timah oleh PT. Timah dilemahkan melalui deregulasi tata niaga No.146/1999 yang tidak lagi memandang timah sebagai komoditi tambang yang strategis sehingga peluang rakyat untuk menambang terbuka lebar. Tidak lama kemudian, UU No 40 tahun2004 tentang Perseroan Terbatas juga meminta perusahaan melakukan tanggung jawab sosialnya. Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT. Timah.Tbk kepada masyarakat harus dilakukan mengingat bahwa masyarakat harus ikut merasakan keuntungan dan menikmati harta kekayaan negerinya.Tulisan ini ingin menganalisis bagaimana aktifitas pengelolaan timah di Pulau Bangka dari masa ke masa serta bagaimana tanggung jawab sosial perusahaan yang dijalankan oleh PT. Timah pada periode belakangan ini terhadap masyarakat sekitarnya.The history of the acquisition and exploration on tin mining in Bangka Belitung divided into two periods: first management performed during the Dutch Colonial Government and second in the era of independence. In the era of Dutch Colonial Government, tin mining exploration in Bangka carried out by the Dutch Government through the Palembang Sultanate. The long history of the management and control of the state without cooperative with local community seem does not provide benefits for local communities.The reformation era and decentralization period have been opened of tin mining access to the public. At the same time, the Act No. 40 of 2007 on Perseroan Terbatas urged the company to undertake social responsibilities. Corporate Social Responsibility (CSR) in the tin mining of PT Timah (Persero) Tbk played an important role. Because Corporate Social Responsibility will be create good image ofthe company from their surrounding communities. Many people believe thatthe company will notlast long if they only profit oriented, but their activities either directlyor indirectly be positive or negative impacton the community around themand the people of the world. This article shows aboutt in miningactivitiesin the Bangka Islands and its relation to Corporate Social Responsibility to the surrounding community.