“MENGENANG” UPACARA NGALOKAT WALUNGAN CIMANUK DI WILAYAH GENANGAN WADUK JATIGEDE KABUPATEN SUMEDANG

Main Author: Setiawan, Irvan
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat , 2016
Subjects:
Online Access: http://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index.php/patanjala/article/view/63
http://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index.php/patanjala/article/view/63/19
Daftar Isi:
  • AbstrakWaduk Jatigede merupakan sebuah megaproyek pemerintah yang telah dicanangkan jauh sebelum tahun 1960-an dan baru mengalami taraf penyelesaian berupa penggenangan waduk pada akhir tahun 2015. Di wilayah penggenangan, banyak aset budaya yang menjadi bagian cukup penting bagi sejarah asal usul Kabupaten Sumedang yaitu Kerajaan Sumedanglarang. Selain itu, lokasi aset budaya tersebut kerap digunakan untuk melaksanakan kegiatan ritual yang salah satunya adalah Upacara ngalokat Walungan Cimanuk. Sebuah upacara permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk memberkati leluhur Sumedang sekaligus memohon dijauhkan dari bencana amukan Sungai Cimanuk. Upacara tersebut saat ini dapat dikatakan tidak dapat dilaksanakan lagi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendokumentasikan dan mendeskripsikan sebuah kearifan lokal yang diambang kepunahan. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, hasil dari penelitian dapat memperkuat asumsi bahwa dinamika budaya berjalan seiring dengan perkembangan kebutuhan manusia dengan mengesampingkan unsur kearifan lokal yang sebenarnya berfungsi untuk memperkuat jatidiri manusia sebagai satu-satunya mahluk yang seharusnya menjaga keseimbangan alam. AbstrakJatigede reservoir is a government mega-projects that have been implemented long before the 1960s and experienced a new level of reservoir inundation completion by the end of 2015. In the area of inundation, many cultural assets that become part quite important for the history of the origin of the Sumedang that is Sumedanglarang Kingdom. In addition, the location of the cultural assets often used to perform rituals, one of which is the ngalokat Walungan Cimanuk ceremony. A ceremony requests to God Almighty to bless ancestor once pleaded Sumedang kept away from the Cimanuk River raging disaster. The ceremony are no longer be implemented anymore. This research was conducted in order to documenting and describing a local wisdom on the verge of extinction. By using qualitative research methods, the results may reinforce the assumption that the dynamics of culture go hand in hand with the development of human needs to the exclusion of local wisdom actual elements serve to reinforce human identity as the only creatures who are supposed to keep the balance of nature.