PERKEMBANGAN KESENIAN GONDANG DI KECAMATAN PAGERAGEUNG KABUPATEN TASIKMALAYA

Main Author: R., Enden Irma
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat , 2009
Subjects:
Online Access: http://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index.php/patanjala/article/view/257
http://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index.php/patanjala/article/view/257/204
Daftar Isi:
  • AbstrakJawa Barat, salah satu provinsi di Indonesia yang cukup kaya dengan kesenian tradisional dengan berbagai bentuk dan jenisnya. Salah satu kesenian tersebut adalah Seni Tradisional Gondang yang tetap terpelihara keberadaannya di wilayah Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat.Secara historis, Seni Gondang dikembangkan di daerah Jawa Barat oleh para le-luhur pesyiar agama Islam. Salah satu contoh dari tokoh tersebut adalah Kangjeng Syeh Syarif Hidayatullah atau yang dikenal dengan Sunan Gunung Jati. Bentuk seni ini digunakan sebagai alat untuk menyebarkan agama Isam di daerah Jawa Barat.Pola pertunjukan Kesenian Gondang dari dahulu sampai sekarang sudah banyak mengalami perubahan. Pada mulanya pertunjukan Kesenian Gondang hanya menggunakan lisung dan halu serta pakaian yang dikenakan oleh para pemainnya pun sangat sederhana dan tidak disertai dengan gerak tari lainnya. Adapun pada saat ini Kesenian Gondang itu selain ada penambahan waditra (alat), juga pakaian para pemainnya pun dikemas lebih menarik disertai dengan gerak tari yang indah. AbstractWest Java is one Provinces in Indonesia which is rich of traditional arts with various kinds and shapes. One of the arts is traditional Gondang which is still preserved in Pagerageung Sub District of Tasikmalaya in West Java.Historically, the art was developed by Moslem ancestors in West Java. One of the example is Geat Syech Syarif Hidayatullah or mostly well known as Sunan Gunung Jati. Such kind of art is used to spray Islam in West Java.The pattern of Gondang art is changing most of the time. To begin with, Gondang show was only using lisung and halu. Beside, the players use very asample cloth and without any movments. But at the present time, there are some additional tools, and the players used interesting clothes and danced beautifully.