MAKNA SOSIOKULTURAL PARIBASA BALI DALAM SENI PERTUNJUKAN DRAMA GONG LAKON KALUNG BERLIAN

Main Author: Ayu Putu Aridawati, Ida
Format: Article info eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali , 2017
Online Access: https://jurnalbpnbbali.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/Jnana/article/view/14
https://jurnalbpnbbali.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/Jnana/article/view/14/14
Daftar Isi:
  • Tulisan ini mengkaji makna sosiokultural paribasa Bali dalam seni pertunjukan drama gong di Bali, lakon Kalung Berlian. Masalah yang dibahas meliputi jenis paribasa Bali dan makna sosiokultural paribasa Bali bertujuan untuk mendeskripsikan jenis paribasa Bali dan makna sosiokultural. Teori yang digunakan, yaitu teori sosiolinguistik. Dalam pengumpulan data digunakan metode pengamatan dan metode wawancara, dibantu dengan teknik catat, teknik rekam, teknik transkripsi, dan terjemahan. Dalam analisis data digunakan metode deskriptif sinkronis. Untuk penyajian hasil analisis data digunakan metode formal dan informal, dibantu dengan teknik induktif dan deduktif. Berdasarkan hasil pembahasan, seni pertunjukan drama gong lakon Kalung Berlian terdapat dua belas jenis paribasa Bali, yaitu sesonggan, sesenggakan, wewangsalan, sesawangan, bebladbadan, seloka, raos ngempelin, pepindan, sesimbing, cecangkitan, peparikan, dan sesemon. Jenis-jenis paribasa Bali yang disampaikan dalam dialog antarpemainnya menyiratkan makna sosiokultural, seperti: perbandingan, perumpamaan, sindiran, ejekan, pujian, pengharapan, ajakan, merajuk, nasihat, mengecoh lawan bicara, mengolok-olok lawan bicara, tidak peduli, senda gurau, gundah gulana, rayuan, ketidakpastian, imbauan, dan pernyataan.