Fungsi Sosial dan Transendental Tradisi Lisan Dero-Sagi Suku Bajawa-Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur
Main Author: | Sunarti, Sastri |
---|---|
Other Authors: | Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa |
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/jentera/article/view/350 http://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/jentera/article/view/350/166 |
Daftar Isi:
- Keterpingiran dan kehilangan tradisi lisan di Indonesia pada dekade terakhir menjadi isu yang kerap dikeluhkan oleh para peneliti di bidang tradisi lisan. Namun, dalam tulisan ini saya mencoba memperlihatkan bagaimana Dero-Sagi (tradisi lisan) masyarakat Ngada, Bajawa, Flores, NTT bertahan dalam gempuran globalisasi dan permarginalan tradisi lokal. Ritual Dero-Sagi merupakan ritual pengungkapan rasa syukur atas keberhasilan panen kepada Tuhan YME. Dalam praktiknya Dero-Sagi memiliki dua fungsi yakni fungsi sosial dan fungsi transendental. Tulisan ini bermaksud mengupas kedua fungsi tersebut dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan deskriptif. Selain itu, tulisan ini juga bermaksud mengungkapkan komposisi skematik lisan dalam tuturan lisan pertunjukan Dero-Sagi.