HUBUNGAN SITUS GEDE ING SURO DAN KEKUASAAN JAWA DI PALEMBANG PADA MASA PASCA-SRIWIJAYA
Main Author: | Alnoza, Muhamad |
---|---|
Format: | Article info Descriptive application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Balai Arkeologi Sumatera Selatan
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://siddhayatra.kemdikbud.go.id/index.php/siddhayatra/article/view/159 http://siddhayatra.kemdikbud.go.id/index.php/siddhayatra/article/view/159/pdf |
Daftar Isi:
- Kota Palembang merupakan kota tertua di Indonesia sebagaimana tercatat dalam Prasasti Kedukan Bukit yang berangka tahun 604 Saka/682 Masehi. Kedudukan Palembang sebagai kota pelabuhan internasional membuat kota ini berkembang di bawah kuasa Sriwijaya. Menjelang abad ke-11, Sriwijaya runtuh karena serangan Kerajaan Cola dan Malayu. Setelah kejatuhan Sriwijaya, Palembang berada di bawah kekuasaan kerajaan-kerajaan di Jawa, utamanya Majapahit. Tulisan ini membahas kepenguasaan Jawa di Palembang berdasarkan tinggalan arkeologis, terutama tinggalan di Situs Gede Ing Suro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode arkeologi. Situs Gede Ing Suro merupakan multicomponent site yang di dalamnya terkandung beberapa tinggalan arkeologis dari pelbagai zaman, mulai dari candi, arca, keramik maupun makam Islam. Mengenai data sejarah Palembang pada masa ini dapat ditemukan dalam kitab Nagarakrtagama dan kronik Ying Yai Sheng Lan. Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa Situs Gede Ing Suro merupakan monumen kekuasaan Jawa di Palembang sebagaimana sebelumnya merupakan monumen kekuasaan Sriwijaya