MANAJEMEN PEMBIAYAAN DALAM MENINGKATKAN SARANA DAN PRASARASANA DI MADRASAH ALIYAH SWASTA AL-IKHLAS SUNGAI GUNTUNG
Main Authors: | Junarsia, Junarsia, Syarif, Maryadi, Malik, Abdul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uinjambi.ac.id/750/1/MMP_1622637_JUNARSIA_Manajemen%20Pendidikan%20Islam%20-%20Junar%20siah.pdf http://repository.uinjambi.ac.id/750/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini menjelaskan tentang Manajemen Pembiayaan dalam Meningkatkan Sarana dan Prasarana di Madrasah Aliyah Swasta Al IkhlasSungai Guntung. Penelitian ini ingin menjawab dari tigamasalah pokok. Pertama, bagaimana manajemen pembiayaan dalam meningkatkan sarana dan prasarana di madrasah aliyah al-ikhlas sungai guntung. Kedua, apa faktor pendukung dan penghambat manajemen pembiayaan dalam meningkatkan sarana prasana di Madrasah Aliyah Swasta Al-Ikhlas Sungai Guntung. Ketiga, upaya apa yang dilakukan pihak Madrasah Aliyah Swasta Al-Ikhlas Sungai Guntungdalam meningkatkan sarana prasana. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakanmetode pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Tahap teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan verifikasi data, sedangkan pengecekan keterpercayaan data dilakukan dengan perpanjangan keikutsertaan, ketelitian pengamatan, triangulasi dan melakukan konsultasi ke pembimbing. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa manajemen pembiayaan Madrasah Aliyah Swasta Al-Ikhlas Sungai Guntung mengelola/memanage pembiayaan sekolah untuk meningkatkan sarana prasarana pendidikan dengan beberapa tahapan. Tahapan pertama, Perencanaan.Tahap ini tiga unsur penting yang menjadi asas, yakni budgeting, accounting dan auditing. Tahapan kedua, Pengelolaan. Dalam pengelolaan Madrasah ini membagi 20% untuk triwulan 1, 40% triwulan 2, 20, triwulan 3, dan 20% trwulan 4. Tahapan ketiga, Pengawasan. Ini bertujuan untuk mengukur, membandingkan, menilai alokasi biaya dan tingkat penggunaan. Adapun faktor pendukungnya adalah kebijakan dari pemerintah melalui Bantuan Operasional Sekolah, dan swadaya dari masyarakat. Sedangkan faktor penghambatnya adalah keterlambatan pencairan Bantuan Operasional Sekolah.