CERAI TA'LIQ YANG TERDAFTAR DI MAHKAMAH SYARIAH DIYINJAU DARI PASAL 57 ENAKMEN UNDANG-UNDANG KELUARGA ISLAM TAHUN 2003

Main Authors: NURUL ASMIDA BINTI RAZALI, SHK101180031, Miftah, A. A, Kasir, Ibnu
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.uinjambi.ac.id/3964/1/NURUL%20ASMIDA%20BINTI%20RAZALI-SKRIPSI%20UIN%20STS%20JAMBI.pdf
http://repository.uinjambi.ac.id/3964/
Daftar Isi:
  • Dikaji untuk memberi penjelasan tentang ketentuan cerai menurut Enakmen Undangundnag Keluarga Islam. Sebagai tujuan antaranya untuk menjelaskan praktek cerai ta’liq menurut Pasal 50 Enakmen Undang-undang Keluarga Islam Negeri Sembilan dan putusan hakim di Mahkamah memberi putusan terhadap cerai ta’liq tersebut. Skripsi ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data-data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Diharapkan penelitian ini dapat memberi kontribusi kepada ahli hukum dan mahasisa kedepannya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh pembahasan sebagai berikut. Pertama, memberi paparan tentang ketentuan cerai menurut Enakmen Undang-undang Keluarga Islam. Kedua, menjelaskan praktek ceri ta’liq menurut pasal 50 Enakmen Undang-undnag Keluarga Islam Negeri Sembilan. Hasil kajian penulis dalam ketentuan cerai di mahkamah adalah bahwa seorang suami atau istri yang hendak bercerai hendaklah membuat permohonan ke Mahkamah untuk perceraian itu, agar mahkamah memberi satu perintah perceraian atau membernarkan suami melafazkan cerai atau mengeluarkan perintah mengesahkan perceraian tersebut. Dalam hal ini, dapat dilihat bahwa peruntukkan enakmen membenarkan pengaturan cerai di mahkamah berdasarkan kepada kemaslahatan umat dan satu jalan untuk menutup kerusakan ini, karena perceraian yang tidak diatur akan mendatangkan banyak masalah pada diri, keluarga, masyarakat dan negara. Ketiga, putusan hakim di Mahkamah memberi putusan terhadap cerai ta’liq tersebut.