PENAFSIRAN ZAGHLUL AL-NAJJAR TERHADAP AYAT 19 QS.LUQMAN DI DALAM KITAB TAFSIR AL-AYAT AL-KAUNIYAH FI AL-QUR'AN AL-KARIM
Main Authors: | Nurmiah, UT160094, Hasbullah, Hasbullah, Ermawati, Ermawati |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uinjambi.ac.id/3460/1/UT160094%2C%20Penafsiran%20Zaghlul%20Al-Najjar.pdf http://repository.uinjambi.ac.id/3460/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini mendiskusikan tentang Penafsiran Zaghlul al-Najjar Terhadap Ayat 19 Dari QS. Luqman Di Dalam Kitab Tafsir Al-Ayat Al-Kauniyah Fi Al-Qur’an Al-Karim. Suara adalah bunyi yang dapat di dengar, yang memiliki gelombang tertentu. Suara juga dapat berdampak pada pendengaran dan alam sekitar jika suara yang dikeluarkan terlalu keras. Di dalam tafsir-tafsir lain mengungkapkan secara globalnya saja bahwa suara yang melebihi batas itu di samakan dengan seburuk-buruk suara adalah suara keledai. Berbeda dengan penafsiran Zaghlul, beliau menafsirkan secara ilmu pengetahuan bahwa suara yang nyaring dapat merusak lingkungan sekitardan dapat merusak indra pendengaran. Pendekatan yang penulis gunakan adalah (library research) dengan menekankan pada sumber tertulis terutama karya Zaghlul al-Najjar “Tafsir Al-Ayat Al-Kauniyah Fi Al-Qur’an Al-Karim”. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Metode ini berfungsi memberi penjelasan dan memaparkan secara mendalam mengenai sebuah data, kemudian dibahas secara rinci dan kemungkinan proses analitik di dalamnya. Hasil dari penelitian ini adalah penafsiran Zaghlul al-Najjar Terhadap Ayat 19 dari QS. Luqman adalah bahwa kebisingan akan berdampak negatif pada fisik salah satunya adalah gangguan pada pendengaran karena pada umumnya Frekunsi yang dapat di terima manusia yakni 20 Hz, merupakan gerakan besar pada gendang telinga, tetapi jika tekanan suaranya meningkat hingga lebih dari 160 dB, maka ia dapat memecahkan gendang telinga secara keseluruhan.