KONSEP NUSYUZ DALAM AL-QURAN STUDI KOMPARATIF TAFSIR AL-MARAGHI DAN TAFSIR AL-MISBAH
Main Authors: | Wildayati, UT160106, Latif, Abdul, Mustaniruddin, Ahmad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uinjambi.ac.id/3328/1/UT.160106_WILDAYATI_ILMU%20ALQURAN%20DAN%20TAFSIR.pdf http://repository.uinjambi.ac.id/3328/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan dan memerlukan perhatian, yaitu kesalahan suami dalam bertindak ketika menghadapi istri yang Nusyuz sehingga berujung pada kekerasan dalam rumah tangga. Hal ini mendorong penulis untuk mengemukakan kembali bagaimana seharusnya tindakan yang dilakukan oleh suami ketika menghadapi istri yang Nusyuz berdasarkan Al-Quran dengan mengemukakan penyelesaian terhadap Nusyuz istri khususnya perbandingan antara Tafsir Al-Maraghi dan Tafsir Al-Misbah. Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah (library research) dalam tekhnis deskriptif kualitatif eksploratif, dengan menekankan pada sumber tertulis terutama Tafsir Al-Maraghi dan Tafsir Al-Misbah. Penelitian ini menggunakan tekhnik pengumpulan data dokumentasi dengan menerapkan tekhnik analisis data kerangka berfikir metode komparatif yaitu dengan menentukan objek, menjelaskan konteks, melakukan kajian perbandingan, mencari argument dibalik perbedaan dan menyampaikan kesimpuan. Hasilnya penulis menemukan bahwa ketika menghadapi istri yangNusyuz berdasarkan QS.An- Nisa’:34 menurut Tafsir Al-Maraghi dan Tafsir Al-Misbah suami dapat melakukan beberapa langkah, pertama, menasehati atau memberi nasehat kepada istri dengan kata yang lemah lembut kedua, menunjukkan ketidaksenangan suami terhadap sikap istri dengan cara seperti, tidak menggauli istri atau menghindari berhubungan seks, tidak ada cumbu dan menghindari hal-hal yang biasanya dilakukan suami kepada istri misalnya merayu istri, ketiga, pisah ranjang atau memisahkan diri dari tempat tidur, keempat, bermusyawarah antara pihak suami dan istri, kelima, jika semua yang di atas tidak dapat merubah sikap Nusyuz istri maka suami boleh memukul dengan kata lain memang sudah tidak ada jalan lain lagi bagi suami dengan pukulan yang dibenarkan dalam Islam.