PERAN DA’I DALAM MENYIKAPI TRADISI NAIK ALANG RUMAH (Studi di Kelurahan Pamenang Kecamatan Pamenang Kabupaten Merangin)
Main Authors: | SAMRATUL PIGRIA, UK. 150166, Gani, Ruslan Abdul, Mardalina, Mardalina |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uinjambi.ac.id/3051/1/UK.%20150166_SAMRATUL%20PIGRIA_KOMUNIKASI%20DAN%20PENYIARAN%20ISLAM%20-%20win%20aramico.pdf http://repository.uinjambi.ac.id/3051/ |
Daftar Isi:
- Skripsi ini berjudul Peran Da’i Dalam Menyikapi Tradisi Naik Alang Rumah (Studi di Kelurahan Pamenang Kecamatan Pamenang Kabupaten Merangin). Skripsi ini bertujuan untuk membahas Tradisi Naik Alang Rumah Pada Masyarakat Kelurahan Pamenang Kecamatan Pamenang Kabupaten Merangin. Latar belakang masalah penelitian ini adalah untuk mengetahui prosesi Tradisi naik alang rumah, menjelaskan bagaimana proses dalam pembangunan rumah dengan menggunakan adat istiadat. Peran da’i juga diperlukan agar tradisi tersebut tidak melenceng dari syariat islam. Adapun tujuan dari penelitian ini diantaranya ingin mengupas bagaimana peran da’i dalam menyikapi tardisi naik alang rumah ini, kemudian bagaimana proses pelaksanan tradisi naik lang rumah ini dan bagaimana respon masyarakat terhadap tradisi naik alang rumah yang dilakukan masyarakat kelurahan pamenang kecamatan pamenang kabupaten merangin. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif, yang dengan pemikiran sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemahamannya memerlukan pengumpulan data sesuai fakta penelitian dilapangan. Oleh karena itu pada analisa data penulis menggunakan deskriptif analisis, karena dari data yang diperoleh akan penulis jabarkan dengan memberikan analisa-analisa yang kemudian nantinya akan penulis ambil kesimpulan akhir. Hal ini akan mempermudah penafsiran dan penarikan kesimpulan sebagai jawaban penelitian secara sistematis, sehingga penulis dapat mengetahui komunikasi verbal. Hasilnya penulis menemukan bahwa tradisi naik alang rumah merupakan suatu tradisi yang harus dilestarikan dan dipertahankan. Karena dalam rosess tradisi tersebut banyak sekali hal-hal yang baik seperti bersilaturrahmi, sedekah dan tolong menolong. Bentuk prateknyapun banyak menggunakan simbol-simbol yang memiliki makna tersendiri, seperti tebu, lemang dua warna, sirih pinang, baloh, kain warna, darah ayam dan tepung tawa. Meskipun demikian ada beberapa ritual dalam tradisi naik alang rumah yang menggunakan simbol-simbol tidak sesuai dengan ajaran islam, seperti contohnya memercikkan darah ayam dan tepung tawa ke kayu yang akan di pasang ke atap rumah. Peran seorang Da’i sangat penting dalam hal ini, sebab untuk meluruskan, memberi tahu kepada masyarakat bahwa ada beberapa tradisi yang melenceng dari syariat islam yang harus ditinggalkan. Melihat dari pada itu dalam tradisi ini banyak sisi baiknya dari pada buruknya, hal ini ditandai dengan respon masyarakat dan tokoh adat yang sangat baik terhadap tradisi tersebut. Akhirnya penulis merekomendasikan kepada seluruh masyarakat kelurahan pamenang untuk tetap menjaga dan melestarikan tradisi naik alang rumah ini, dan harus meninggalkan ritual-ritual yang sekiranya bertentangan dengan Agama, karena dalam tradisi ini banyak unsur-unsur yang sesuai dengan syariat islam dan juga menjunjung tinggi adat istiadat.