MAKNA TRADISI NYIMAH PARIT BAGI MASYARAKAT DI DESA MARGO RUKUN KECAMATAN SENYERANG KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Main Authors: | HANIK PURWATI, AS. 150489, Ritonga, Jago, Aminuddin, Aminuddin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uinjambi.ac.id/2875/1/HANIK%20PURWATI_AS150489_SEJARAH%20PERADABAN%20ISLAM%20-%20BAHARI%20KOMPUTER.pdf http://repository.uinjambi.ac.id/2875/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini membahas tentang salah satu aktifitas sosial budaya masyarakat di desa Margo Rukun Kecamatan Senyerang Kabupaten Tanjung Jabung Barat, yang dikenal dengan tradisi Nyimah Parit sama halnya dengan dengan tradisi bersih desa namun memiliki rangkaian upacara yang berbeda. Dari penelitian ini penulis ingin mendeskripsikan mengenai asal mula adanya tradisi Nyimah Parit, bagaimana upacara tradisi Nyimah Parit, apa makna tradisi Nyimah Parit, serta bagaimana pandangan masyarakat mengenai tradisi Nyimah Parit. Dengan mengunakan metode penelitian kualitatif pendekatan etnografi. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tehnik pengambilan informan menggunakan tehnik purposive sampling. Dari hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa : Sejarah awal munculnya tradisi ini terjadi akibat dari proses difusi yang mana masyarakat Jawa yang melakukan Migrasi ke desa Margo Rukun. Tradisi ini ada sejak tahun 1960 dalam tradisi tersebut terdapat upacara penyembelihan kambing, pemendaman kepala dan kaki kambing, menghayutkan takir (cikal bakal), slametan atau tahlilan dan terdapat sesajen pada saat tahlilan dan terdapat makna-makna tersendiri. Dan tradisi ini memiliki makna sebagai ungkapan rasa syukur, menghormati leluhur, dan tolak balak. Menurut pandangan masyarakat tradisi Nyimah Parit merupakan tradisi warisan nenek moyang terdahulu yang harus dipertahankan, terciptanya kebersamaan serta bersedekah kepada sesama. Namun sesajen yang digunakan dalam tradisi ini menurut masyarakat tidak ada dalam Islam.