TRADISI PERNIKAHAN MATTUDANG PENNI SUKU BUGIS DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DI KELURAHAN NIPAH PANJANG I KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR)

Main Authors: MAULANA YAHYA, SHK141618, Ma'ani, Bahrul, Mustika, Dian
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.uinjambi.ac.id/2597/1/Maulana%20yahya-shk141618-Hukum%20Keluarga%20-%20Perpustakaan%20UIN%20Jambi.pdf
http://repository.uinjambi.ac.id/2597/
Daftar Isi:
  • Skripsi ini bertujuan untuk mengungkap tradisi pernikahan mattudang penni suku bugis di kelurahan nipah panjang I kabupaten Tanjung Jabung Timur. Sebagai tujuan diantaranya meneliti tradisi pernikahan Mattudang Penni suku Bugis di kelurahan Nipah Panjang I Kabupaten Tanjung Jabung Timur. dan bagaimana ketentuan adat tersebut dalam presfektif hukum Islam. Skripsi ini menggunakan pendekatan penelitian Sosiologis dan Yuridis Normatif. dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperolah hasil dan kesimpulan sebagai berikut : pertama, Tradisi Mattudang Penni adalah Sebuah ritual yang dilaksanakan pada malam sebelum kedatangan mempelai wanita dan duduk bersanding untuk resepsi yang merupakan bagian dari salah satu bentuk adat dan kebudayaan di kelurahan Nipah Panjang I. Kedua, Tradisi Mattudang Penni dipimpin oleh tokoh adat atau orang yang telah dipercaya memimpin ritual, waktu pelaksanaannya malam hari sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Rangkaian acara dimulai dari Maccemme Botting, Mabbeddak Botting, Attoriolong, Pembacaan Barzanji dan Mappandre Temme’. Serangkaian acara tesebut memiliki makna tersendiri. Ketiga, Dalam prosesi attoriolong ini, intinya adalah mengirimkan bacaan al fatihah kepada orang yang sudah meninggal dan bacaan yang dikerjakan oleh pemangku adat adalah bacaan yang sesuai dengan ajaran islam.