HUKUM BERTAQLID DALAM SATU MAZHAB (KAJIAN PERBANDINGAN ANTARA SYAIKH SAID RAMADHAN AL-BUTHI DAN SYAIKH ABDUL AZIZ BIN BAZ)

Main Authors: CYRIL METHODIUS AIK, SPM 103170020, Harun, Hermanto, Putra, D.I. Ansusa
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.uinjambi.ac.id/2320/1/SKRIPSI%20%20CYRIL%20METHODIUS%20AIK%20%20SPM%20103170020%20-%20k_%20Fahmi.pdf
http://repository.uinjambi.ac.id/2320/
Daftar Isi:
  • Skripsi ini berjudul Hukum Bertaqlid Dalam Satu Mazhab (Kajian Perbandingan Antara Syaikh Said Ramadhan Al-Buthi dan Syaikh Abdul Aziz Bin Baz). Kajian ini ingin mengetahui hukum bertaqlid dalam satu mazhab menurut pandangan antara dua tokoh Syaikh Said Ramadhan al-Buthi dan Syaikh Abdul Aziz bin Baz. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah kepustakaan “library research” (kualitatif) dengan menggunakan instrumen analisa perbandingan hukum. Pembahasan dan kesimpulan kajian ini adalah seperti berikut. Pertama, pandangan Syaikh Said Ramadhan al-Buthi dan Syaikh Abdul Aziz bin Baz berbeda tentang hukum bertaqlid kepada Mazhab. Syaikh Said Ramadhan Al Buthi memberi pandangan hukum muqallid yang bertaqlid dalam satu mazhab adalah wajib. Manakala Syaikh Abdul Aziz bin Baz yang menyatakan bahwa hukum bertaqlid kepada mazhab, adalah hukumnya tidak wajib melainkan hanya sekadar harus. Kedua, Perbedaan pendapat yang terjadi antara Syaikh Said Ramadhan al-Buthi dan Syaikh Abdul Aziz bin Baz adalah disebabkan beberapa faktor. Antara faktor tersebut adalah dari sudut dalil Al-Quran, ijma‟ dan qiyas yang digunakan oleh mereka. Ketiga, Pandangan yang lebih relevan untuk diimplementasikan dalam konteks zaman sekarang tentang hukum bertaqlid kepada mazhab adalah pendapat yang dikeluarkan oleh Syaikh Said Ramadhan al-Buthi. Pandangan beliau dilihat lebih memahami kondisi masyarakat Islam mutakh ir ini yang berhajat kepada sandaran terutamanya dalam persoalan fiqh.