STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM MENGATASI KONFLIK ANTAR PEMUDA DESA (STUDI KASUS DI DESA BATU AMPAR KECAMATAN KEMUNING KABUPATEN INDRAGIRI HILIR PROVINSI RIAU)
Main Authors: | SADRI, SIP. 141784, Kusnadi, Dedek, Juharmen, Juharmen |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uinjambi.ac.id/2095/1/SADRI-SIP141784%20-%20Dinni%20Computer.pdf http://repository.uinjambi.ac.id/2095/ |
Daftar Isi:
- Sebagai tujuan antaranya untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik antar pemuda di Desa Batu Ampar Kecamatan Kemuning, untuk mengetahui dampak dari adanya perkelahian antar pemuda di Desa Batu Ampar Kecamatan Kemuning, untuk mengetahui strategi pemerintah desa dalam mengatasi konflik antar pemuda Desa di Batu Ampar Kecamatan Kemuning. Skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: (1) Terdapat tiga faktor yang menyebabkan terjadinya konflik antar pemuda di Desa Batu Ampar Kecamatan Kemuning Kabupaten Indragiri Hilir Riau, diantaranya: amarah, dimana mudahnya terpancing karena emosi yang sesaat seperti kebut-kebutan di jalan dan pada saat berjoget tak jarang para remaja terpengaruh oleh alkohol, sehingga hal ini akan mempermudah terjadinya konflik, lingkungan, dimana lingkungan keluarga yang kurang peduli dan teman yang tidak baik membawa kejalan yang salah, dan rendahnya pendidikan, dimana cara bergaul dan menyelesaikan masalah lebih menggunakan otot; (2) Dampak yang terjadi dari adanya perkelahian antar pemuda di desa Batu Ampar terdiri dari dampak positif, dimana memahami setiap posisi orang lain dan mendorong untuk melakukan perubahan, dan juga dampak negatif, dimana menimbulkan emosi dan stres, berkurangya komunikasi, menimbulkan prasangka-prasangka negatif dan ketegangan dan rusaknya fasilitas desa; (3) Strategi pemerintah Desa terhadap konflik antar pemuda di desa Batu Ampar melalui berbagai langkah, di antaranya: melakukan mediasi, dimana pemerintah desa mempertemukan kedua belah pihak yang bertikai dan sepakat untuk mengakhiri konflik di antara mereka, melakukan kompromi, dimana pemerintah desa menjadi fasilitator yang menunjang berdamainya pemuda di desa Batu Ampar dengan melakukan pemenuhan kebutuhan yang telah disepakati bersama, dengan tidak mudah emosi, saling menghargai dan tidak terprovokasi oleh teman dan berkolaborasi dengan pihak kepolisian, dimana pengamanan dan pengontrolan terus dilakukan baik di saat ada acara ataupun tidak.