PENERAPAN METODE TALAQQI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MEMAHAMI KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN AL-BAQIYATUSH SHALIHAT KUALA TUNGKAL PROVINSI JAMBI
Main Authors: | NUR HALIMAH, MPA172668, Us, Kasful Anwar, Munir, M. Ied Al |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uinjambi.ac.id/2065/1/MPA172668%20Nur%20Halimah%20Pai%20Pascasarjana%20-%20irham%20Elazhari.pdf http://repository.uinjambi.ac.id/2065/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran kitab kuning Di Pondok Pesantren Al-Baqiyatush Shalihat dengan metode Talaqqi. Metode ini memang dianggap tradisional padahal metode ini termasuk metode pembelajaran paling awal yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Walaupun dianggap efektif, dalam penerpan masih banyak permasalahan yang dihadapi pondok pesantren. Pendekatan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif deskriftif dengan teknik Snowball Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan cara mereduksi data, memaparkan data dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Proses pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Al-Baqiyatush Shalihat dengan metode Talaqqi yang diterapkan beberapa ustadz dan ustadzah pada waktu, tempat dan kitab yang berbeda serta menggunakan sistem pembelajaran yang berbeda pula. Penerapan metode Talaqqi ini di dukung oleh beberapa faktor seperti para ustadz dan ustadzah (tenaga pengajar) yang sudah menguasai materi, pintar, telaten, sabar dalam kegiatan belajar mengajar kitab kuning. Apresiasi (reward) pondok pesantren terhadap santri berprestasi dalam membaca dan memahami kitab kuning. Kendala dalam penerapan pembelajaran kitab kuning dengan metode Talaqqi antara lain : kurangnya minat santri dalam mempelajari kitab kuning, kurangnya waktu belajar, rasa malas, perasaan takut salah ketika membaca kitab di depan ustadz maupun ustadzah, kurang menguasai ilmu Nahwu, Sharof dan bahasa Arab. Upaya yang di lakukan adalah : Meningkatkan minat belajar santri, menambah jam pelajaran, meningkatkan aturan dan kedisiplinan, hilangkan rasa takut dan belajar lebih giat dan memberi motivasi untuk lebih giat belajar hingga bisa menguasai kitab kuning.