LARANGAN PERNIKAHAN EXOGAMI DITINJAU DARI MAZHAB SYAFI’I DAN MAZHAB HANAFI (Studi Kasus di Desa Ngaol, Kecamatan Tabir Barat, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi)
Main Authors: | SUKARLI, SPM 152149, Miftah, Miftah, Mustika, Dian |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uinjambi.ac.id/1946/1/SPM152149_SUKARLI_PERBANDINGAN%20MAZHAB%20-%20sukarli%20s.pdf http://repository.uinjambi.ac.id/1946/ |
Daftar Isi:
- Skripsi ini berjudul Larangan Menikah Sesama Suku Ditinjau Dari Mazhab Syafi’i Dan Mazhab Hanafi (Studi Kasus Di Desa Ngaol Kecamatan Tabir Barat Kabupaten Merangin Provinsi Jambi). Dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana praktik menikah sesama suku, apa yang melatar belakangi larangan menikah sesama suku, dan bagaimana pendapat mazhab syafi’iyah dan hanafiyah tentang larangan menikah sesama suku. Skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan kompratif. Dari hasil penelitian penulis dilapangan dapat disimpulkan. Pertama praktik nikah sesama suku ialah kedua mempelai bersal dari desa tersebut, baik tempat tinggal, keturunan dan tidak mempempengaruhi dimanapun tempat akad berlangsung. Kedua yang melatar belakangi larangan menikah sesama suku ialah takutnya rusak tali silaturahmi, hasil buah keturunan tidak baik/cacat fisik dan mental dan menimbulkan malapetaka bagi masyarakat setempat. Ketiga Berdasarkan aturan dan undang-undang pernikahan dalam mazhab syfi’i dan hanafi bahwa larangan menikah sesama suku tidaklah bertentangan dengan hukum agama yang berlakau dalam agama islam, bahkan tujuan pelarangan dari menikah antar sesama suku sangat cocok dan sesuai dengan hikmah di syariatkannya.