TELAAH TERHADAP PENGKULTUSAN ORANG TUO BIARO OLEH MASYARAKAT DESA LIDUNG KECAMATAN SAROLANGUN KABUPATEN SAROLANGUN

Main Authors: SERIANI, UA152185, Sagab, sagab, Habibullah, Habibullah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.uinjambi.ac.id/1752/1/SERIANI%20%28UA.152185%29%20AFI%20-%20Sri%20Ani.pdf
http://repository.uinjambi.ac.id/1752/
Daftar Isi:
  • Lokasi makam Orang Tuo Biaro terletak di Desa Lidung Kecamatan Sarolangun Kabupaten Sarolangun, yang sudah berusia ribuan tahunan. Kondisi jalan menuju makam orang Tuo Biaro masih berupa jalan tanah belum direnovasi, sehingga sering dalam kondisi becek saat musim hujan. Kondisi ini sebenarnya membahayakan bagi para peziarah, apalagi saat musim ziarah yaitu hari raya Idhul Fitri pada lebaran ke tiga. Masyarakat Desa Lidung disekitar makam Orang Tuo Biaro, dimana makam Orang Tuo Biaro sering dijadikan tempat untuk ngalap berkah (mengharapkan barokah), mendapatkan kesaktian, mendapat jodoh, melancarkan riski, melariskan dagangan dan lain-lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang fenomena pengkultusan Orang Tuo Biaro yang ada dalam masyarakat Desa Lidung terhadap makam Orang Tuo Biaro. Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif kualitatif yaitu penelitian berusaha memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, misalnya perilaku, motivasi tindakan, dan lain-lain. Setting penelitian ini adalah makam Orang Tuo Biaro yang ada di Desa Lidung. Penelitian lapangan dengan cara terjun langsung ke lokasi penelitian guna mendapatkan informasi dan data dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi. Observasi dilakukan dengan cara mengamati terhadap obyek penelitian (Makam Orang Tuo Biaro) untuk mencari data yang berkaitan pengkultusan Orang Tuo Biaro. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara langsung dengan para informan tokoh agama dan tokoh masyarakat Desa Lidung. Selain itu juga ditunjang dengan data kepustakaan dengan mengkaji buku-buku yang berkaitan dengan obyek penelitian. Hasil penelitian ini yaitu bahwa pengkultusan Orang Tuo Biaro pada umumnya tidak bertentangan dengan agama, tetapi untuk melestarikan adat istiadat dan tradisi sosial keagamaan. Rekomendasi dari penulis bahwa masyarakat harus lebih bijaksana dalam menyikapi cerita sejarah, agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang menyimpang, terutama menyangkut masalah aqidah.