TRADISI BETANGAS BAGI CALON PENGANTIN PEREMPUAN SEBELUM PERNIKAHAN DI DESA TANJUNG BOJO KECAMATAN BATANG ASAM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI

Main Authors: RENIDA SARI, AS140406, Hadi, Syamsu, Fiadi, Agus
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.uinjambi.ac.id/1719/1/AS.140406_RENIDA%20SARI_SEJARAH%20PERADABAN%20ISLAM%20-%20win%20aramico.pdf
http://repository.uinjambi.ac.id/1719/
Daftar Isi:
  • Dalam penulisan skripsi ini, yanng menjadi latar belakang penulis sehingga tertarik untuk mengkaji sebuah judul bahwa tradisi ini dilakukan pada saaat satu hari menjelang pernikahan yang dilakukan oleh pihak perempuan. Tradisi betangas ini dilakukan oleh masyarakat desa tanjung bojo dan sudah menjadi warisan turun temurun dalam acara satu hari menjelang pernikahan. Penelitian ini adalah penelitian yang berbentuk deskriptif kualitatif dengan pendekatan emik di mana penelitian ini bertujuan untuk menentukan, bagaimana sejarah dari tradisi betangas, mengapa masyarakat masih mempertahankan tradisi betangas dan apa makna simbolis dari betangas tersebut. Data diperoleh dengan cara mengumpulkan data-data penelitian melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menjelaskan tentang sejarah tradisi betangas karena sejak tahun betangas ini sudah ada dan dikenaal sebagai tradisi wajib dalam acara satu hari sebelum menjelang pernikahan. Alasan masyarakat suku melayu masih mempertahankan tradisi betangas ini karena sebagai salah satu bentuk rasa penghormatan atau rasa terimakasih dari pihak keluarga perempuan karena sudah bersedia menikahi anaknya, untuk melestarikan budaya lokal dan juga sebagai penghormatan terhadap nenek moyang atau leluhur. Sebab bagi mereka tidak mungkin meninggalkan tradisi ini karena tradisi ini telah dilakukan bertahun tahun lamanya hingga sampai saat ini, tradisi betangas tetap dilakukan. Maka dari itu, hal ini perlu dikembangkan dan dilestarikan eksitentinya. Sebab, tidak menutup kemungkinan bahwa tradisi betangas bisa dijadikan sebagai ciri khas dari desa tanjung bojo. Makna simbolis yang terkandung padda tradisi betangas, daun kunyit, serai wangi, daun pandan, cengkeh, daun salam, kayu manis, daun lengkuas, bunga lawang dan kapu lago, dan wadah sebagai tempat ramuan untuk tradisi betangas ini bermakna sebagai pembersih badan dan keharmonisan dalam rumah tangga kelak.