EKSISTENSI PANTI SOSIAL DALAM MEMBENTUK LIFE SKILL ANAK PUTUS SEKOLAH (STUDI DI PANTI SOSIAL BINA ANAK, WANITA DAN EKS PSIKOTIK HARAPAN MULYA JAMBI)

Main Authors: MUHAMMAD NUR, UB 151246, Habe, Muhammad Junaidi, Hasanah, Neneng
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.uinjambi.ac.id/1576/1/muhammad%20nur%20nim%20ub151246%20jurusan%20bimbingan%20penyuluhan%20islam%20-%20muhammad%20nur.pdf
http://repository.uinjambi.ac.id/1576/
Daftar Isi:
  • Penelitianini dilatarbelakangi oleh realitas yang memerlukan perhatian, yaitu masih adanya anak-anak putus sekolah di era modern ini. Data yang diterima dari Dinas Pendidikan Provinsi Jambi pada tahun 2018, setidaknya ada 2.349 orang siswa yang putus sekolah. Ribuan anak putus sekolah itu tersebar di seluruh kabupaten Kota yang ada di Provinsi Jambi. Anak merupakan suatu harapan baru bagi keberlangsungan generasi suatu bangsa. Melalui proses pendidikan, anak diberi pelatihan untuk mengembangkan kreativitas dan meningkatkan keterampilannya agar menjadi sumber daya manusia yang mampu bersaing di era globalisasi saat ini. Hal ini mendorong penulis untuk mengemukakan eksistensi Panti Sosial dalam membentuk life skill anak putus sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab anak putus sekolah, bagaimana metode pelatihan life skill, dan faktor pendukung serta penghambat pelatihan life skill di Panti Sosial Bina Anak, Wanita dan Eks Psikotok Harapan Mulya Jambi. Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi, wawancara, dan observasi. Hasilnya penulis menemukan bahwa faktor penyebab anak putus sekolah terdiri dari faktor internal yaitu berupa rendahnya minat anak untuk bersekolah, dan ketidakmampuan anak mengikuti pelajaran. Serta faktor eksternal yaitu karena ekonomi keluarga, keadaan hidup keluarga, dan persoalan di sekolah. Metode pemberian layananlife skill di PSBAWEP Harapan Mulya Jambi yaitu dengan teori dan praktek. Adapun faktor pendukung layanan life skill di PSBAWEP yaitu adanya minat peserta didik, dan pendidikan yang gratis. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu latar belakang sosial anak yang berbeda, sifat malas anak, alokasi waktu, dan kurangnya sarana prasarana. Untuk itu perlu adanya perhatian dari orang tua, pemerintah, dan lembaga sosial dalam member pelayanan kepada anak.