MAKNA TRADISI KUDA LUMPING KRIDO BUDOYO PADA MASYARAKAT JAWA DI DESA ARGOSARI KECAMATAN SINGKUT V

Main Authors: DEWI OKTAVIANI, UA. 150073, Arifullah, Mohd., Nilyati, Nilyati
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.uinjambi.ac.id/1499/1/SKRIPSI%20DEWI%20OKTAVIANI111%20-%20Dewy%20Oktaviany.pdf
http://repository.uinjambi.ac.id/1499/
Daftar Isi:
  • Kesenian Kuda Lumping Krido Budoyo ini di bentuk karena suatu perkumpulan bagi anggota kesenian tradisional yang ada di desa tersebut. Latar belakang munculnya kesenian di Desa Argosari awalnya ingin mempertahankan kelompok karang taruna pada bidang kesenian tradisional yang hampir dibubarkan. Maka dari itulah masysarakat Desa Argosari berinisiatif untuk melestarikan tradisi kuda lumping yang mayoritas masyarakat Desa Argosari bersuku Jawa. Tradisi kuda lumping yang dikembangkann oleh masyarakat Desa Argosari ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan kesenian yang dimiliki oleh Indonesia, tetapi masyarakat setempat berharap agar lebih meningkatkan minat dan bakat yang ada di Desa Agosari dan menciptakan kegiatan yang positif terutama kepada kalangan remaja agar lebih menghargai budayanya sendiri. Hal ini mendorong penulis untuk mengemukakan kembali tradisi kebudayaan suku Jawa yang dimiliki oleh Indonesia dan lebih memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Argosari tentang maksut dan tujuan dari setiap prosesi tradisi kuda lumping itu sendiri.Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah berbentuk penelitian lapangan yang bersifatfenomenologi.Metode fenomenologi berupaya mengungkapkan tentang makna dari pengalaman seseorang. Dengan metode fenomenologi penulis lebih dituntut untuk menyaksikan langsung fenomena yang bersangkutan. Metode fenomenologi mengajarkan kita untuk selalu membuka diri terhadap berbagai informasi dari mana pun berasal. Fokus penelitiannya adalah berkaitan dengan sudut pandang individu-individu yang diteliti, uraian rinci tentang konteks, sensitivitas terhadap proses dan sebagainya.Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penulis menemukan bahwa tradisi Kuda Lumping Krido Budoyo yang ada di Desa Argosari dikembangkan untuk melestarikan kebudayaan tradisional Jawa serta meneruskan karang taruna dalam bidang kesenian tradisional agar tidak dihilangkan. Masyarakat setempat melestarikannya agar di Desa Argosari memiliki suatukebudayaan yang dapat dijadikan sebagai hiburan pada acara khitanan, hari kemerdekaan, dan acara desa serta lebih mengembangkan bakat yang dimiiki oleh masyarakat setempat. Akhirnya penulis merekomendasikan kepada masyarakat untuk lebih memahami kebudayaan tradisional Jawa, agar tidak ada yang salah dalam memahami arti, maksut serta tujuan dari pelestarian budaya itu sendiri.