Anisis Variasi Biaya Apendiktomi Pasien Jaminan Kesehatan Nasional Sebelum Dan Sesudah Implementasi Clinical Pathway Di RSI Ibnu Sinar Pekanbaru

Main Authors: Taufiqurrahman/ Pembimbing: Nadjib Mardiati/ Penguji: Nurwahyuni, Atik, Pujiyanto, Sjahruddin, Chairulsjah, Megraini, Amila
Format: Masters
Terbitan: Depok: FKMUI, 2019
Subjects:
Online Access: http://lib.fkm.ui.ac.id/file?file=digital/2019-9/132016-Taufiqurrahman-Tesis-FKM-Naskah Ringkas-2019.docx
http://lib.fkm.ui.ac.id/file?file=digital/2019-11/132016-Taufiqurrahman-Tesis-FKM-Full Text-2019.pdf
Daftar Isi:
  • Clinical Pathway (CP) Apendisititis Akut (AA) memberikan gambaran secara rinci tahap-tahap pelayanan yang akan diberikan kepada pasien. Implementasi CP AA di RSI Ibnu Sina Pekanbaru diharapkan dapat mengendalikan variasi proses perawatan dalam upaya meningkatkan kendali mutu dan kendali biaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat peran implementasi CP AA dalam meningkatkan efisiensi biya apendiktomi pasien JKN di RSI Ibnu Sina Pekanbaru. Desain penelitian ini adalah cross sectional menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menghitung tagihan biaya pasien yang menjalani apnediktomi sebelum dan sesudah implementasi CP AA dan diolah dengan uji statistik. Pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dengan informan yang terkait dalam implementasi CP AA. Hasil penelitian terjadi pemendekan Length of Stay (LOS) secara bermakna (P<0.001) pada kelompok pasien sesudah implementasi CP dibandingkan sebelumnya. Terjadi penurunan rata-rata total biaya apendiktomi sebelum dan sesudah implementasi CP (Rp. 5.214.188.02 vs Rp. 4.436.438.37) yang bermakna (P<0.001) dengan persentase selisih 17,5%. Penurunan varian pelayanan berupa utilisasi alat kesehatan (Alkes), obat dan pemeriksaan laboratorium mempengaruhi peningkatan efisiensi biaya apendiktomi. Adanya varian dalam implementasi CP AA menjadi masukan untuk mencapai implementasi CP yang ideal. Varian berupa pengurangan pelayanan yang seharusnya diberikan kepada pasien harus ditinjaklanjuti dengan melakukan penilaian outcome pasien seperti tingakat kejadian readmission dan kondisi pasien ketika melakukan kontrol setelah pulang dari Rumah Sakit (RS).