Dampak Pengenaan Cukai Pada Minuman Berpemanis Gula (Sugar Sweetened Bevereges) Terhadap Penurunan Konsumsinya Di Asia Tenggara: Studi Scoping Review

Main Authors: Syamlan, Fijra Tamriz / Pembimbing: Oktamianti, Puput / Penguji: Ayuningtyas, Dumilah, Deksa Presiana
Format: Bachelors
Terbitan: Depok: FKMUI, 2019
Subjects:
Online Access: http://lib.fkm.ui.ac.id/file?file=digital/2019-11/131938-Fijra Tamriz Syamlan-Skripsi-FKM-Full Text-2019.pdf
http://lib.fkm.ui.ac.id/file?file=digital/2019-10/131938-Fijra Tamriz Syamlan-Skripsi-FKM-Naskah Ringkas-2019.docx
Daftar Isi:
  • Tingginya beban ekonomi yang harus ditanggung negara akibat membiayai pengobatan penyakit tidak menular menyebabkan suatu negara harus bertindak tegas. Salah satu pemicu penyakit tidak menular yang popular di berbagai belahan dunia adalah konsumsi gula berlebih yang berujung pada kelebihan berat badan dan obesitas. Meskipun sudah ada beberapa upaya yang mengatur pembatasan konsumsi gula, namun, konsumsi gula masih tinggi. Maka, diperlukan instrumen yang lebih kuat untuk mengatur konsumsi masyarakat, yakni melalui cukai. Di Asia Tenggara, beberapa negara sudah menerapkan kebijakan ini, namun, sejauh ini Indonesia masih dalam tahap pembahasan. Penelitian ini bertujuan unruk mendapatkan gambaran dampak penerapan kebijakan cukai pada produk SSB di negara-negara di Asia Tenggara yang sudah menerapkan kebijakan ini sehingga dapat diketahui bagaimana justifikasi dan mekanisme kebijakan ini dapat diterapkan di Indonesia apabila ingin diterapkan. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan menggunakan metode scoping review dengan basis data PubMed, PMC, dan Google Scholar. Pendekatan Input Process Output (IPO) juga dilakukan agar penelitian yang dilakukan terarah. Hasil pencarian hanya menunjukkan data dari Filipina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kenaikan harga sebesar 6 PHP atau 13,3% per liter pada minuman kola reguler, didapatkan penurunan konsumsi sampai dengan 18,75% pada masyarakat Filipina. Penurunan konsumsi terbesar terjadi pada tiga kuintil terbawah, yakni mereka yang berpendapatan rendah. Dari hasil yang didapat, dibuat sebuah model simulasi pengenaan cukai terhadap produk Sugar Sweetened Beverages (SSB) di Indonesia dan melihat dampak positif kesehatan yang terjadi seperti penghematan pengeluaran masyarakat untuk biaya out-of-pocket atas penyakit yang diderita dan pengeluaran belanja kesehatan dari pemerintah dalam menanggung beban penyakit, adapun dampak negatif yang terjadi adalah pada bidang industri dimana terjadi kerugian ekonomi pada para pelaku usaha secara jangka pendek sampai menengah. Peneliti menyimpulkan bahwa kebijakan ini dapat diterapkan di Indonesia dan bahwa dampak positif yang terjadi lebih besar dibandingkan dampak negatif yang dihasilkan. Beberapa hal yang diusulkan dari penelitian ini antara lain ialah mengadopsi kebijakan yang diusulkan dengan memperhatikan beberapa poin tertentu agar tidak merugikan pelaku usaha menengah kebawah serta mengoptimalisasi regulasi yang telah ada.