Hubungan Pengetahuan Tentang Pencegahan, Penularan HIV-AIDS dan Pengetahuan Status HIV-AIDS Diri Sendiri dengan Prilaku Seks Berisiko HIV-AIDS Pada LSL (Laki-laki Seks dengan Laki-laki) Analisis Lanjut STBP 2015

Main Authors: Zulaikhah, Arum / Pembimbing: Ronoatmojo, Sudarto / Penguji: Helda, Trijoko Yudopuspito
Format: Bachelors
Terbitan: Depok: FKMUI, 2019
Subjects:
Online Access: http://lib.fkm.ui.ac.id/file?file=digital/2019-11/131880-Arum Zulaikhah-Skripsi-FKM-Full Text-2019.pdf
http://lib.fkm.ui.ac.id/file?file=digital/2019-10/131880-Arum Zulaikhah-Skripsi-FKM-Naskah Ringkas-2019.docx
Daftar Isi:
  • Kasus baru HIV di Indonesia cenderung terus mengalami peningkatan. Sedangkan, tren di dunia mengalami penurunan. LSL merupakan kelompok risiko tinggi. Pencegahan penularan HIV dilakukan dengan perubahan perilaku. Studi ini menggunakan studi crossectional pada 1.161 sampel hasil STBP 2015 pada kelompok LSL. Variabel independennya adalah pengetahuan tentang pencegahan dan penularan HIV-AIDS, dan pengetahuan status HIV diri sendiri. Variabel dependennya adalah perilaku seks berisiko HIV-AIDS yang terdiri dari perilaku jumlah pasangan seks>1 dan penggunaan kondom tidak konsisten. Variabel lain terdiri dari umur, status pekerjaan, pendidikan, akses ke pelayanan pencegahan penularan HIV-AIDS, dan akses internet tentang pencegahan dan penularan HIV-AIDS. Penelitian ini menggunakan analisis univariat, dan bivariat. Analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara variabel independen, dan variabel lain dengan perilaku seks berisiko HIV-AIDS. Terdapat hubungan pengetahuan status HIV diri sendiri dan pelayanan pencegahan penularan HIV-AIDS dengan jumlah pasangan seks>1 PR=0,85(0,74-0,99) dan PR=0,83(0,72-0,96). Hal ini kuat hubungannya dengan perceived behavioral control pada LSL. Hubungan antara pengetahuan status HIV, pelayanan pencegahan dan penularan HIV-AIDS, serta akses terhadap internet tentang pencegahan penularan HIV-AIDS dengan penggunaan kondom yang tidak konsisten PR=1,14(1,02-1,28), PR=1,18(1,06-1,33), PR=1,16(1,02-1,31). Maka, perlu program peningkatan pengetahuan status HIV diri sendiri, penguatan pelayanan pencegahan penularan HIV-AIDS.