Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Konsumsi Sugar - Sweetened Beverages (SSBs) di SMA Islam PB Soedirman Jakarta Timur Tahun 2019

Main Authors: Pratiwi, Lusi Indah / Pembimbing: Djokosujono, Kusharisupeni / Penguji: Utari, Diah Mulyawati, Evi Fatimah
Format: Bachelors
Terbitan: Depok: FKMUI, 2019
Subjects:
Online Access: http://lib.fkm.ui.ac.id/file?file=digital/2019-8/131554-Lusi Indah Pratiwi-Skripsi-FKM-Full Text-2019.pdf
http://lib.fkm.ui.ac.id/file?file=digital/2019-8/131554-Lusi Indah Pratiwi-Skripsi-FKM-Naskah Ringkas-2019.docx
Daftar Isi:
  • Sugar-Sweetened Beverages (SSBs) adalah minuman dengan gula tambahan dalam jumlah yang tinggi dan menambah kalori asupan serta mengandung sedikit atau tidak ada zat gizi sama sekali (Bogart et al., 2017; Haughton et al., 2018). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi SSBs pada remaja di SMA Islam PB Soedirman Jakarta Timur Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional yang dilakukan pada bulan Mei 2019 di SMA Islam PB Soedirman Jakarta dengan jumlah responden sebanyak 115 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner secara mandiri oleh responden. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara univariat, analisis bivariat dengan uji Chi-Square, dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda model prediksi. Berdasarkan hasil analisis univariat diketahui 62,6% responden mengonsumsi SSBs tingkat tinggi (≥2x/minggu). Hasil bivariat menunjukan jenis kelamin, konsumsi SSBs ibu, konsumsi SSBs teman, ketersediaan SSBs di rumah dan ketersediaan SSBs di sekolah berhubungan dengan konsumsi SSBs pada remaja. Analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi SSBs adalah ketersediaan SSBs di sekolah. Responden yang menganggap SSBs tersedia di sekolah berpeluang 3,3 kali untuk mengonsumsi SSBs tingkat tinggi dibandingkan dengan yang tidak menganggap SSBs tersedia di sekolah. Peneliti menyarankan kepada siswa untuk selektif dalam memilih minuman dan membawa botol minum agar mengurangi konsumsi SSBs di luar rumah. Pihak sekolah disarankan untuk memberikan edukasi mengenai konsumsi SSB, mengedukasi kantin serta membatasi SSBs yang tersedia dikantin, membuat gerakan membawa botol minum, dan dapat menyediakan sarana isi ulang air minum untuk para siswa. Masyarakat disarankan untuk memperhatikan jenis minuman yang tersedia di rumah dan memberikan contoh konsumsi minuman yang lebih sehat kepada anak. Kata kunci: Ketersediaan SSBs, remaja, sugar-sweetened beverages.