Hubungan Asupan Susu Dengan Stunting Pada Anak Balita Umur 24 Bulan di Kecamatan Bojong Gede Kabupaten Bogor Tahun 2018
Main Authors: | Adhi, Esti Katherini/ Pembimbing, Fikawati, Sandra, Ahmad Syafiq/ Penguji: Achadi, Endang L., Marudut, Mayang Sari |
---|---|
Format: | Masters |
Terbitan: |
Depok: FKMUI, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://lib.fkm.ui.ac.id/file?file=digital/2019-1/131022- http://lib.fkm.ui.ac.id/file?file=digital/2019-1/131022-Esti Katherini Adhi-Tesis-Fulltext-FKM-2018.pdf http://lib.fkm.ui.ac.id/file?file=digital/2019-1/131022-Esti Khaterini-Naskah Ringkas-FKM-2018.docx |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Prevalensi balita stunting di Kab.Bogor tahun 2013 sebesar 28,3%. Hal tersebut masih menunjukan bahwa stunting di Kab. Bogor masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Susu merupakan sumber pangan yang mengandung energi, protein dan mikronutrien yang hanya ditemukan pada sumber makanan hewani yang dapat berfungsi dalam merangsang pertumbuhan. Pelarangan promosi susu pada anak dibawah umur 3 tahun memunculkan kekhawatiran akan jumlah balita stunting yang malah akan meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara asupan susu dengan stunting ada anak balita umur 24 bulan di Kecamatan Bojong Gede Kabupaten Bogor Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan sampel penelitian sebanyak 113 balita. Hasil penelitian menunjukan 26,5% balita umur 24 bulan di Kecamatan Bojong Gede Kabupaten Bogor Tahun 2018 mengalami stunting. Terdapat hubungan antara umur mulai minum susu dengan kejadian stunting (p=0,021), sedangkan tipe konsumsi susu (p=0,734) dan frekuensi minum susu (p=0,588) tidak mempunyai hubungan dengan kejadian stunting. Balita yang mulai minum susu umur ≥12 bulan mempunyai peluang 4,1 kali (95% CI: 1,23-13,32) untuk menjadi stunting dibandingkan dengan balita yang minum susu umur <12 bulan setelah dikontrol pekerjaan ibu, pendidikan bapak dan asupan protein. Kata kunci: Stunting, asupan susu, mulai minum susu, tipe konsumsi susu, frekuensi minum susu The prevalence of under five children stunting in Kab.Bogor in 2013 is 28,3%. It is shows that stunting in Kab. Bogor is still a public health problem. Milk is a food source that contains energy, protein and micronutrients that found only in animal food sources that can stimulating growth. The prohibition of promotion of milk in children under 3 years old raises concerns about increasing of stunting children . The purpose of this study was to determine the corelation between milk intake and stunting on 24-month-old child in Bojong Gede sub-district, Bogor Regency in 2018. This study used cross-sectional method with 113 research samples. The results showed 26.5% of children aged 24 months in Bojong Gede District, Bogor Regency in 2018 had stunting. There was a corelation between drinking milk start date and stunting (p = 0,021), while type milk consumption (p = 0,734) and milk drinking frequency (p = 0,588) had no corelation with stunting . Toddlers who start drinking milk ≥12 months old have a chance of 4.1 times (95% CI: 1,23-13,32) encounter stunting compared to under-fives who drink milk <12 months after controlled by mother's job, father's education and intake protein. Keyword : stunting, dairy intake, drinking milk start date, type milk consumption, milk drinking frequency