ALAK PANGTONANG. IDENTIFIKASI DIRI ETNIK MANDAILING DI NAGARI SIMPANG TONANG KECAMATAN DUO KOTO KABUPATEN PASAMAN (2000-2018)
Main Author: | Sandi, Deka Maita |
---|---|
Format: | Article info application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Institut Pendidikan Tapanuli Selatan
, 2019
|
Online Access: |
http://journal.ipts.ac.id/index.php/ED/article/view/1119 http://journal.ipts.ac.id/index.php/ED/article/view/1119/474 |
Daftar Isi:
- Penelitian ini mengkaji tentang identifikasi diri Etnis Mandailing di Nagari Simpang Tonang Kecamatan Duo Koto Kabupaten Pasaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejarah migrasi Etnis Mandailing ke Nagari Simpang Tonang, identitas kultural dan penegasan diri Etnis Mandailing di Nagari Simpang Tonang, sistem kekerabatan dan pergeseran konsep Dalihan Natolu, serta relasi sosial Etnis Mandailing dan Minangkabau di Nagari Simpang Tonang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan yaitu: 1) Heuristik, 2) Kritik Sumber, 3) Interpretasi, dan 4) Historiografi. Hasil dari penelitian menemukan bahwa migrasi etnis Mandailing ke Nagari Simpang Tonang terjadi secara bertahap dibawah kepimpinan Rajo Sontang dari Mandailing Natal. Etnis Mandailing sebagai pendatang berusaha untuk menjadi “Minang” dengan mengganti adat-istiadat mereka. Nagari Simpang Tonang dihuni oleh etnis Mandailing, namun dalam kehidupan sehari-hari mengacu kepada adat istiadat Minangkabau. Kebudayaan masyarakat Simpang Tonang yang terbentuk merupakan perpaduan kebudayaan Mandailing dan Minangkabau. Meskipun mereka mengidentifikasikan diri mereka sebagai “Urang Minang” tetapi masyarakat lain tetap melihat mereka bukan orang Minangkabau. Keadaan demikian membuat Etnis Mandailing di Nagari Simpang Tonang membuat identitas baru dan menegaskan diri mereka sebagai “Alak Pangtonang” karena mereka sadar bahwa kebudayaan mereka tidak sepenuhnya sama dengan kebudayaan Minangkabau maupun dengan kebudayaan Mandailing.