PENINGKATAN NILAI EKONOMI PADA RTM (Rumah Tangga Miskin) MELALUI PROGRAM BEKERJA KEMENTERIAN PERTANIAN

Main Authors: Rusdiana, Supardi, Sartika, Tike
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan PB.Sudirman Denpasar, Bali, Indonesia. Telp: (0361) 223544 Email: soca@unud.ac.id , 2020
Online Access: https://ojs.unud.ac.id/index.php/soca/article/view/56769
https://ojs.unud.ac.id/index.php/soca/article/view/56769/33332
Daftar Isi:
  • Almost all communities in Salopa Sub district are trying to raise livestock from native chickens, because free-range chicken is a very important component for people's lives. The purpose of the paper is to find out the increase in economic value of (poor households) RTM through the work program of the Ministry of Agriculture, IAARD, Animal Research Institute. The study used a survey of 54 RTM/farmer fard Mandalahayu Village 27 RTM/farmer and Mandalawangi Village 27 RTM/farmer. Primary data and secondary data are analyzed descriptively, quantitatively and economically. The results showed that the income of RTM/farmer in Mandalahayu Village was IDR.2.480.000/period with B/C ratio of 1.08 and in the village of Mandalawangi as much IDR.2.510.000/period with B/C ratio of 1.10. It can be said that the effort to enlarge DOC of chicken in RTM is not economically feasible. But if for a side business, savings and time fillers, it can be said to be feasible, because chickens can be sold as a source of sudden needs for farmers. The program works by the Ministry of Agriculture, expected to alleviate poverty, carry out agricultural development harmonization, so that farmers' income increases and poverty rates continue to be reduced or reduced
  • Hampir semua masyarakat di Kecamatan Salopa usaha memelihara ayam kampung, karena ayam kampung merupakan komponen yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Tujuan tulisan ini adalah untuk mengetahui peningkatan nilai ekonomi pada RTM (Rumah Tangga Miskin) melalui program bekerja Kementerian Pertanian Badan Litbang Pertanian, Balai Penelitian Ternak. Penelitian menggunakan survey terhadap 54 RTM/peternak Desa Mandalahayu 27 RTM//petermak dan Desa Mandalawangi 27 RTM/peternak. Data primer dan data sekunder di analisis secara deskriptif, kuantitatif dan ekonomi. Hasil penelitian menujukkan, pendapatan RTM/peternak di Desa Mandalahayu sebasar Rp.2.480.000,-/periode dengan B/C ratio sebesar 1,08 dan di Desa Mandalawangi sebasar Rp.2.510.000,-/periode dengan B/C ratio sebesar 1,10. Dapat dikatakan usaha pembesaran DOC ayam kampung di RTM secara ekonomi belum layak. Namun bila untuk usaha sampingan, tabungan dan pengisi waktu, dapat dikatakan layak, karena ayam dapat dijual sebagai sumber kebutuhan mendadak bagi peternak. Kondisi RTM di beberapa tempat sudah lebih baik, sejak tercatat sebagai RTM penerima ayam. Program bekerja Kementerian Pertanian, diharapkan dapat pengentasan kemiskinan, dilakukan akserasi pembangunan pertanian,  sehingga pendapatan peternak meningkat dan angka kemiskinan terus ditekan atau berkurang