Improvement Proses Produksi Pembuatan Saringan Udara Cjm Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness, Six Big Losses Dan Gugus Kendali Mutu (Gkm) Di Pt. Duta Nichirindo Pratama, Tangerang
Main Author: | Ade Sumaedi, . |
---|---|
Format: | Lainnya NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Universitas Pamulang
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unpam.ac.id/8103/1/Cover%20Gabungan.pdf http://eprints.unpam.ac.id/8103/3/6.%20BAB%20I-3.pdf http://eprints.unpam.ac.id/8103/2/7.%20BAB%20II-REV-3.pdf http://eprints.unpam.ac.id/8103/4/8.%20BAB%20III-3.pdf http://eprints.unpam.ac.id/8103/5/9.%20BAB%20IV-3%20FISHBOND1.pdf http://eprints.unpam.ac.id/8103/6/10.%20BAB%20V-3.pdf http://eprints.unpam.ac.id/8103/7/1.%20JURNAL%20SUME.docx http://eprints.unpam.ac.id/8103/ |
Daftar Isi:
- Telah dilakukan penelitian pengukuran performansi perawatan dengan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE). Untuk mengetahui losses yang terjadi pada proses produksi dilakukan dengan metode analisis Six Big Losses. Untuk mengetahui penyebab dominan dilakukan dengan fishbone diagram, Nominal Group Technique (NGT) dan scatter diagram. Hasil yang akan dijadikan dasar rekomendasi perbaikan untuk menurunkan downtime dan meningkatkan nilai efektifitas mesin produksi perusahaan dengan melakukan perhitungan OEE setelah perbaikan. Objek yang diteliti pada penelitian ini adalah mesin Curring Oven Room Temperature untuk proses produksi saringan udara CJM. Data yang digunakan adalah data satu tahun terakhir yaitu bulan Januari 2017 – Desember 2017 diperoleh nilai Overall Equipemnt effectiveness (OEE) yang berkisar antara 65,80% - 97,69%, nilai rata-rata OEE selama tahun 2017 adalah 82,48% dengan nilai OEE terendah terjadi dibulan Februari 2017 sebesar 65.80%, bulan April sebesar 74,31%, bulan Juni sebesar 71,99%, bulan September sebesar 69,52% dan bulan Desember sebesar 79,91%. Nilai ini tidak memenuhi nilai ideal OEE yaitu di atas 85%. Hal ini dikarenakan terjadi down time mesin yang tinggi pada bulan Februari 2017. Dengan hasil Availability Ratio antara 66,29% - 98,91% perhitungan ini berasal dari perhitungan loading time untuk bulan Januari sebesar 314 Jam dan faktor-faktor yang menyebabkan downtime adalah machine break, trouble dies, material delay, forklift delay others (mati lampu, banjir) dan set up, perhitungan Operation Time untuk bulan Januari 2017 adalah 282,8 Jam. Nilai Performance Ratio antara 98,90% - 99,51% perhitungan ini berasal dari perhitungan Ideal Cycle Time bulan Januari 2017 adalah 3,68 detik/pcs. Dan nilai Quality Ratio antara 99,21%- 99,81%. Persentase Six Big Losses terbesar adalah faktor Breakdown Losses dengan persentase sebesar 69,27% perhitungan total ¬breakdown mesin sebesar 412.5 jam, dengan presentase terbesar 25.92% yang terjadi di bulan Februari 2017, Set up and Adjustment sebesar 14,09% perhitungan waktu set up mesin sebesar 83.9 jam, dengan waktu set up tertinggi dibulan Februari 2017 sebesar 12.5 jam atau 4.18% dari nilai total set up mesin, dan Idling and Minor Stoppages sebesar 11,49% perhitungan idling and minor stoppages 3.61% terjadi dibulan Februari 2017. Hal ini dikarenakan adanya waktu tunggu froklift yang cukup lama yaitu sebesar 8.2 jam karena ketersedian forklift yang terbatas. Nilai reduced speed losses tertinggi 3.12 jam dengan persentase 0.99% terjadi di bulan Januari 2017 dan terendah dibulan Februari 2017 sebesar 0.35%. Hal ini terjadi karena kecepatan mesin produksi tidak bekerja secara optimal. Setelah dilakukan tindakan perbaikan, dengan menggunakan data dibulan Januari 2017 – Juni 2017 terjadi peningkatan nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) dengan persentase sebesar 95,92%. Kata Kunci: OEE, Six Big Losses dan Gugus Kendali Mutu (GKM)