Daftar Isi:
  • Tujuan dari penelitaian ini adalah untuk mengetahui risiko kredit dan Loan to Deposit Ratio pada PT. BPR Prismaberlian Danarta Cikarang. Risiko kredit dan LDR dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan serta data kolektibilitas . Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan neraca pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2017, dan data kolektibilitas yang digunakan adalah kolektibilitas pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2017. Salah satu analisis yang di gunakan untuk mengetahui keadaan keuangan adalah analisis rasio keuangan Jenis penelitian ini mengunakan penelitian kualitatif , karena analisis tersebut mengemukkan uraian-urairan serta penjelasan dengan membandingkan data yang diperoleh dari penelitian dengan dasar-dasar teori yang ada. Berdasarakan hasil penelitian dan pembahasan dengan mengunakan analisis rasio keuangan, maka dapat diketahui Tingkat kredit bermasalah di BPR Prismaberlian Danarta pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2017 mengalami kenaikan, hal ini dikarenakan BPR Prismaberlian Danarta Cikarang terus melakukan pencairan kredit yang menyebabkan bertambahnya kredit yang diberikan, namun dapat dilihat dari kolektibilitas bahwa banyak debitur yang tidak dapat membayar kewajibannya, pada tahun 2013 kredit yang diberikan sebesar Rp.15,879,030,- dengan total kredit bermasalah sebesar Rp. 736,059,- atau sebesar 4,6%. Pada tahun 2014 kredit yang diberikan sebesar Rp. 16,880,204,- dengan total kredit bermasalah sebesar 4Rp. 448,934,- atau sebesar 2,6%. Pada tahun 2015 kredit yang diberikan sebesar Rp. 18,374,769,- dengan total kredit bermasalah sebesar Rp. 776,019,- atau sebesar 4,2%. Pada tahun 2016 kredit yang diberikan sebesar Rp. 167,844, 727,- dengan total kredit bermasalah sebesar Rp. 881, 389,- atau sebesar 4,9%. Dan pada tahun 2017 kredit yang diberikan sebesar Rp. 18, 258, 916,- dengan total kredit bermasalah sebesar Rp. 1, 409, 027,- atau sebesar 7,7%. Kualitas aktiva produktif pada BPR Prismaberlian Danarta Cikarang dikatakan tidak sehat karena terjadi kenaikan NPL setiap tahunnya dan yang tertinggi adalah pada tahun 2017 sebesar 7,71% melebihi standar yang ditetapkan oleh BI yaitu lebih dari 5%., sedangkan untuk LDR menunjukan tingkat likuid yang sehat sejak tahun 2015 sebesar 93,36%, pada tahun 2016 sebesar 81,87%, dan pada tahun 2017 sebesar 85,34%. Presentase tesebut ada dalam kategori sehat karena predikat LDR yang sehat terdapat pada rasio ≤ 89,00% s/d 93,75% hal ini dikarenakan BPR Prismaberlian Danarta Cikarang terus menjaga likuiditasnya dengan melakukan pencairan kredit karena masih memiliki dana simpanan yang banyak. Kata kunci : rasio keuangan, NPL, LDR dan manajemen risiko