Daftar Isi:
  • Pengelasan merupakan bagian yang terpisahkan dari pertumbuhan industry, karena pengelasan sangat memegang peranan penting dalam rekayasa dan produksi logam. Hampir tidak mungkin tidak melibatkan pengelasan dalam peran modern dan juga peran pengelasan dari tahun ke tahun semakin meningkat, Proses pengelasan mungkin terlihat sederhana, namun sesungguhnya didalamnya banyak masalah - masalah yang perlu diatasi dimana pemecahannya memerlukan bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman. Karena itu didalam proses pengelasan, pengetahuan harus turut serta mendampingi proses tersebut. Secara terperinci dapat dikatakan bahwa dalam perancangan konstruksi bangunan dan mesin dengan sambungan las, harus direncanakan pula tentang cara pengelasan, cara pemeriksaan, bahan las dan jenis las yang akan dipergunakan, berdasarkan fungsi dari bagian-bagian bangunan atau mesin yang dirancang. Ada beberapa jenis pengelasan yang bisa digunakan dalam proses penyambungan logam, dan itu dapat kita tentukan berdasarkan jenis benda uji yang dipakai, dalam penelitian ini saya menggunakan benda uji baja tahan karat 304 dengan standar ASTM E8M dengan bentuk hexagonal yang kita potong dengan ukuran yang sudah di tetapkan untuk melakukan penelitian, kemudian benda uji tersebut akan di las dengan jenis pengelasan TIG ( tungsten Inert Gas ) dengan variasi arus listrik yang berbeda yaitu 80A, 90A dan 100A yang selanjutnya benda uji tersebut di uji lelah dengan menggunakan metode pengujian puntir. Pengujian puntir terhadap specimen baja tahan karat 304 yang dilas dengan menggunakan arus yang berbeda yaitu 80A, 90A, dan 100A menghasilkan perbandingan nilai yang berbeda pula, namun setelah itu dapat diketahui bahwa pengelasan menggunakan 100A terhadap baja tahan karat 304 adalah arus yang paling tepat digunakan, karena nilai hasil pengujianya adalah yang paling mendekati dengan specimen uji yang tidak dilas. Kata kunci : Las TIG, uji punter, tegangan geser, regangan geser, modulus elastisitas