Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Dan Profitabilitas Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan (Studi Kasus PT. Tifico fiber indonesia, tbk Periode 2013 – 2017)

Main Author: Dedy Listiawan, .
Format: Lainnya NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Pamulang , 2018
Subjects:
Online Access: http://eprints.unpam.ac.id/7113/1/COVER.pdf
http://eprints.unpam.ac.id/7113/43/BAB%20I.pdf
http://eprints.unpam.ac.id/7113/44/BAB%20II.pdf
http://eprints.unpam.ac.id/7113/45/BAB%20III.pdf
http://eprints.unpam.ac.id/7113/46/BAB%20IV.pdf
http://eprints.unpam.ac.id/7113/47/BAB%20V.pdf
http://eprints.unpam.ac.id/7113/48/JURNAL.pdf
http://eprints.unpam.ac.id/7113/
Daftar Isi:
  • Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui 1) Kinerja Keuangan PT. Tifico Fiber Indonesia, Tbk dinilai dari Likuiditas (Current Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio), 2) Kinerja Keuangan PT. Tifico Fiber Indonesia, Tbk dinilai dari Solvabilitas ( Debt To Total Assets Ratio, dan Debt To Total Equity Ratio), 3) Kinerja Keuangan PT. Tifico Fiber Indonesia, Tbk dinilai dari Profitabilitas (Net Profit Margin, Return on Asset, dan Return on Equity). Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif yaitu pengumpulan data terdahulu dengan cara pengamatan langsung terhadap dokumen – dokumen yang tersedia pada situs saham Bursa Efek Indonesia serta melakukan library research yaitu pengumpulan teori yang terkait dalam buku – buku yang berkaitan dengan judul skripsi ini. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Tifico Fiber Indonesia, Tbk. Sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Tifico Fiber Indonesia, Tbk selama Lima tahun yaitu periode 2013 – 2017 yang berupa neraca dan laporan laba rugi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi keuangan PT. Tifico Fiber Indonesia, Tbk selama lima tahun dari 2013 – 2017 berdasarkan rasio likuiditas (Current Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio) dikatakan kurang sehat. Dimana Current Ratio hasil rata–rata industrinya dalam keadaan sehat yaitu sebesar 262,11% sedangkan rata–rata industrinya < 200%. Quick Ratio menghasilkan 141,50% sedangkan rata–rata industrinyasebesar< 150%. Cash Ratio menghasilkan 37,65% sedangkan rata–rata industrinya sebesar < 50%. Berdasarkan rasio solvabilitas (Debt To Total Assets Ratio, dan Debt To Total Equity Ratio) dikatakan kurangsehat. Dimana rata – rata rasio tersebut berada dibawah standar penilaian rata–rata rasio industri. Debt To Total Assets Ratio menghasilkan rata – rata sebesar 13,02%, sedangkan rata – rata industrinya sebesar < 35%. Dan Debt To Total Equity Ratio menghasilkan rata – rata sebesar 15,21%, sedangkan standar industrinya sebesar < 90%. Berdasarkan rasio profitabilitas (Net Profit Margin, Return on Asset, dan Return on Equity) dikatakan kurang sehat. Dimana rata – rata rasio tersebut berada dibawah standar penilaian rata – rata rasio industri. Net Profit Margin menghasilkan rata – rata sebesar -0,15%, sedangkan rata – rata industrinya sebesar < 20%. Return on Asset menghasilkan rata – rata sebesar -0,32%, sedangkan rata – rata industrinya sebesa r< 30%. Return on Equity menghasilkan rata – rata sebesar -0,44%, sedangkan rata–rata industrinya sebesar < 40%. Kata Kunci : Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, dan Kinerja Keuangan.