Disparitas Penjatuhan Sanksi Pidana Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas Yang Mengakibatkan Korban Meninggal Dunia Ditinjau Dari Pasal 359 Kuhp Dan Pasal 310 Ayat (4) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (Analisis Putusan Nomor: 469/Pid.Sus/2013/Pn.Tng Dan Nomor: 2513/Pid.Sus/2015/Pn.Tng)

Main Author: Sauban Fikli, .
Format: Lainnya NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Pamulang , 2017
Subjects:
Online Access: http://eprints.unpam.ac.id/5262/1/COVER.doc
http://eprints.unpam.ac.id/5262/2/BAB%20I.docx
http://eprints.unpam.ac.id/5262/3/BAB%20II.docx
http://eprints.unpam.ac.id/5262/4/BAB%20III.docx
http://eprints.unpam.ac.id/5262/5/BAB%20IV.docx
http://eprints.unpam.ac.id/5262/6/BAB%20V.docx
http://eprints.unpam.ac.id/5262/7/JURNAL.doc
http://eprints.unpam.ac.id/5262/
Daftar Isi:
  • SAUBAN FIKLI, 2013020129, DISPARITAS PENJATUHAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELANGGARAN LALU LINTAS YANG MENGAKIBATKAN KORBAN MENINGGAL DUNIA DITINJAU DARI PASAL 359 KUHP DAN PASAL 310 AYAT (4) UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (Analisis Putusan Nomor: 469/PID.Sus/2013/PN.TNG dan Nomor: 2513/PID.Sus/2015/PN.TNG). Perkembangan dalam bidang lalu lintas dapat memberikan pengaruh baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif bagi kehidupan masyarakat.Seiring dengan perkembangan kendaraan bermotor yang beredar di masyarakat dari tahun ke tahun semakin meningkat sehingga membawa pengaruh terhadap keamanan lalu lintas.Transportasi merupakan sarana yang digunakan masyarakat untuk melakukan aktivitasnya. Dewasa ini banyak terjadi kasus kecelakaan yang sering diperbincangkan di berbagai media massa yang mana mengakibatkan banyak korban meninggal dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana pelanggaran lalu lintas yang mengakibatkan korban meninggal dunia di Kabupaten Tangerang, Untuk mengetahui faktor penyebab adanya disparitas dalam penjatuhan sanksi pidana terhadap pelaku pelanggaran lalu lintas yang mengakibatkan korban meninggal dunia di Kabupaten Tangerang. Jenis penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian hukum normatif, yaitu mengkaji hukum yang dikonsepkan sebagai norma atau kaidah yang berlaku di dalam masyarakat dan menjadi panutan perilaku setiap orang. Penerapan sanksi pidana terhadap pelanggaran lalu lintas yang mengakibatkan korban meninggal dunia yang melanggar dalam praktek peradilan di Pengadilan Negeri Tangerang terlihat jelas adanya disparitas pidana. Jenis pidana yang dijatuhkan terhadap pelanggaran lalu lintas tersebut umumnya adalah pidana kurungan, penjara dan pidana bersyarat dengan masa percobaan. Selanjutnya, pada putusan hakim mempunyai dasar pertimbangkan dalam penjatuhan sanksi pidana, yaitu adanya hal-hal yang dapat memperberat dan memperingan putusan hakim. Faktor-faktor yang menyebabkan adanya disparitas dalam penjatuhan sanksi pidana terhadap pelanggaran lalu lintas yang mengakibatkan korban meninggal dunia adalah jenis kelamin, pengulangan tindak pidana, umur terdakwa, kronologis kejadian, dan kelengkapan administrasi kendaraan yang di bawa oleh terdakwa maupun korban. Berdasarkan penelitian tersebut, maka dapat dianalisis mengenai pertimbangan hakim dalam penjatuhan pidana terhadap pelanggaran lalu lintas yang mengakibatkan korban meninggal dunia seperti prilaku terdakwa dalam proses persidangan, itikad baik terdakwa terhadap keluarga korban, kesaksian oleh para saksi yang berkaitan dengan fakta yang ada, sehingga berarti hakim sudah mempertimbangkan hal-hal seperti pada pedoman dalam pemberian pidana (statutory guideline for stentencing) yakni dengan memperhitungkan seluruh fakta-fakta daripada kejadian-kejadian tersebut.