Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemberian Kredit Dan Tindak Lanjut Terhadap Kredit Bermaslah (Non Performing Loans) ( Skripsi Akuntansi S1, 2014 )
Main Author: | Destry Mutiara Muslimah, . |
---|---|
Format: | Lainnya NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Universitas Pamulang
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unpam.ac.id/497/1/Skripsi%20Akuntansi%20S1.%20Cover.pdf http://eprints.unpam.ac.id/497/2/Skripsi%20Akuntansi%20S1.%20BAB%20I.pdf http://eprints.unpam.ac.id/497/3/Skripsi%20Akuntansi%20S1.%20BAB%20II.pdf http://eprints.unpam.ac.id/497/4/Skripsi%20Akuntansi%20S1.%20BAB%20III.pdf http://eprints.unpam.ac.id/497/5/Skripsi%20Akuntansi%20S1.%20BAB%20IV.pdf http://eprints.unpam.ac.id/497/6/Skripsi%20Akuntansi%20S1.%20BAB%20V.pdf http://eprints.unpam.ac.id/497/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Kredit CU Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemberian Kredit dan Tindak Lanjut terhadap Kredit Bermasalah (Non Performing Loans). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan kuesioner. Penentuan sampel menggunakan metode sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah pegawai koperasi kredit (KOPDIT) CU Jakarta. Sumber data dari penelitian ini berbentuk data primer yang diperoleh dari data yang diambil melalui kuesioner dan dengan melakukan wawancara pada pihak terkait. Data-data yang diperoleh dari hasil kuesioner dapat dilakukan dengan perhitungan untuk menguji kualitas data digunakan uji validitas dan uji reliabilitas dan perhitungan statistik regresi linier berganda, koefisien korelasi, koefisien determinasi. Sedangkan untuk menguji hipotesis digunakan uji t dan uji F. Hasil signifikansi uji t sistem pengendalian intern pemberian kredit 0,02 < 0,05 (3,411 ≥ 2,035) dengan demikian Ho1 ditolak dan Ha1 diterima yang berarti terdapat pengaruh signifikan antara sistem pengendalian intern pemberian kredit terhadap kredit bermasalah dan uji t tindak lanjut 0,439 > 0,05 (0,784 ≤ 2,035) dengan demikian Ho2 diterima dan Ha2 ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh signifikan antara tindak lanjut terhadap kredit bermasalah. Sedangkan pada signifikansi uji F diperoleh Sig. 0,003 < 0,05 (7,062 > 3,29). Ho3 ditolak dan Ha3 diterima. Artinya sistem pengendalian intern pemberian kredit dan tindak lanjut secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kredit bermasalah. Kata kunci: Sistem Pengendalian Intern Pemberian Kredit, Tindak Lanjut, Kredit Bermasalah