Perancangan pengukuran kalor melalui Gas buang mesin diesel
Main Author: | Yudha Egi Nugraha, . |
---|---|
Format: | Lainnya NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Universitas Pamulang
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unpam.ac.id/3220/1/cover.docx http://eprints.unpam.ac.id/3220/2/BAB%20I.docx http://eprints.unpam.ac.id/3220/3/BAB%20II.docx http://eprints.unpam.ac.id/3220/4/BAB%20III.docx http://eprints.unpam.ac.id/3220/5/BAB%20IV.docx http://eprints.unpam.ac.id/3220/6/BAB%20V.docx http://eprints.unpam.ac.id/3220/7/jurnal.docx http://eprints.unpam.ac.id/3220/ |
Daftar Isi:
- Abstrak Gas buang dari ruang bakar menuju knalpot sejatinya masih memiliki sejumlah energi panas hasil pembakaran, gas buang yang mengalir secara turbulen didalam saluran buang memindahkan energi panasnya ke dinding dalam pipa tembaga pada kalorimeter gas secara konveksi dan konduksi. Dinding dalam pipa tembaga yang menerima panas ini meneruskan panasnya ke dinding luar secara konduksi, dari dinding luar pipa tembaga ini, panas tersebut diteruskan ke air secara konveksi. Mesin yang diujikan adalah mesin diesel Isuzu Panther C233T empat syilinder, dengan ruang bakar swirl chamber type (tak langsung) dengan diameter 88 x 92 (mm), dengan kapasitas 2500 cc. Hasil gas buang dari penelitian dengan putaran rpm yang semakin besar dan semakin tinggi juga suhu gas buang nya dengan pengukuran yang dilakukan menggunakan alat kalorimeter gas untuk perpindahan panas dan menghasilkan suhu yang relatif tinggi dari suhu atsmosfer dapat dimanfaatkan untuk tujuan tertentu. Pada penelitian ini diperoleh hasil Q pada Rpm 800, padaalat kalorimeter dengan diameter pipa bagian luar 0,05 m dan pipabagian dalam 0,048 m, diperoleh hasil 127,90 Wm2. Sedangkan pada diameter pipa bagian luar 0,7 m dan pipa bagian dalam 0,68 m diperoleh hasil 248,75 Wm2. Maka semakin besar diameter pipanya semakin besar juga nilai Q yang dihasilkan. Kata kunci : Gas buang, Kalorimeter gas, Konduksi dan Konveksi.